Jakarta -
Pemerintah Indonesia telah memberlakukan kewajiban penempatan 100% devisa hasil ekspor (DHE) dari sektor sumber daya alam (SDA) di dalam negeri. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 yang menggantikan PP Nomor 36 Tahun 2023, dengan tujuan memperkuat stabilitas ekonomi nasional dan menjaga ketahanan likuiditas fiskal.
Sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) turut mendukung implementasi kebijakan tersebut dengan berperan aktif memberikan berbagai solusi optimalisasi pengelolaan DHE bagi para eksportir.
Head of Treasury Sales & Distribution CIMB Niaga Hernaman Tandianto menjelaskan, kebijakan ini berdampak positif terhadap stabilitas nilai tukar rupiah karena devisa hasil ekspor dapat langsung dikonversi ke mata uang rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketentuan baru ini membawa dampak positif, khususnya dalam memperkuat stabilitas rupiah. Karena DHE dapat langsung ditukar ke rupiah, ini membantu menambah pasokan valas di dalam negeri," kata Hernaman saat diwawancarai detikcom, Kamis (20/3/2025).
Meski sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan eksportir terkait ketentuan penempatan selama satu tahun, terutama untuk sektor nonmigas, namun menurut Hernaman, respons pasar kini mulai membaik. "Setelah sosialisasi, banyak nasabah merasa skema baru ini justru lebih baik, apalagi untuk sektor migas ketentuannya tidak seketat sektor nonmigas karena masih mengacu kepada ketentuan sebelumnya yang tidak harus ditahan 100% selama satu tahun. Adapun sektor nonmigas mengikuti ketentuan terbaru," ujarnya.
Untuk mendukung eksportir dalam mengoptimalkan pengelolaan DHE SDA, CIMB Niaga menyediakan berbagai solusi, salah satunya adalah Rekening Giro Khusus DHE SDA (Reksus). Melalui fasilitas ini, nasabah dapat menempatkan DHE dan menukarkannya ke rupiah sesuai kebutuhan. "Reksus memudahkan proses penempatan dan konversi devisa secara langsung," imbuhnya.
Foto: dok. CIMB Niaga
CIMB Niaga juga menyelenggarakan sosialisasi bertajuk 'Optimalisasi Devisa Hasil Ekspor SDA sebagai Langkah Strategis bagi Ekonomi Nasional', yang diikuti oleh para nasabah di Jakarta, Jumat (21/3).
Selain itu, CIMB Niaga juga menawarkan produk deposito khusus DHE, seperti Deposito Berjangka DHE dan Deposito Berjangka DHE OPT (opsi penempatan terbatas di Bank Indonesia), yang memberikan imbal hasil kompetitif.
Bank ini juga menghadirkan instrumen investasi baru seperti Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) sebagai alternatif penempatan DHE. Untuk transaksi valuta asing, nasabah dapat memanfaatkan layanan treasury solution CIMB Niaga yang menawarkan kurs kompetitif serta fasilitas lindung nilai (hedging) seperti forward dan swap.
"Bagi nasabah yang memerlukan pinjaman, kami juga menyediakan fasilitas back-to-back loan, baik dalam valas maupun rupiah, dengan jaminan DHE yang ditempatkan di CIMB Niaga," jelas Hernaman.
CIMB Niaga juga memiliki layanan Trade Finance dan Cash Management untuk mendukung kelancaran operasional bisnis nasabah. Selain itu, DHE yang ditempatkan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban seperti pembayaran ke pemerintah, dividen, barang dan jasa impor, serta pelunasan pinjaman valas.
Hernaman mengakui, regulasi baru tentang penempatan DHE SDA memang cukup menantang, namun hal tersebut juga membuka peluang bagi eksportir untuk mengoptimalkan pengelolaan devisa mereka.
"Regulasi baru ini memang menantang, tetapi juga membuka peluang. Dengan berbagai solusi yang kami tawarkan, kami berkomitmen menjadi mitra strategis bagi para eksportir untuk mengelola DHE sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan stabilitas keuangannya di tengah ketidakpastian ekonomi global," pungkas Hernaman.
(prf/ega)