Pemerintah Klaim Produksi Telur dan Ayam Surplus, Ini Datanya

6 hours ago 1

Jakarta -

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap tahun ini produksi telur dan ayam akan naik dibandingkan tahun lalu. Tidak hanya naik dibandingkan tahun lalu, angka produksi juga diklaim di atas kebutuhan konsumsi nasional.

"Swasembada perunggasan yang produksinya relatif melebihi kebutuhan, baik telur maupun daging ayam, ini sangat harus kita apresiasi. Ini kerja keras Kementerian Pertanian," ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (10/5/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi telur ayam pada 2024 mencapai 6,34 juta ton ton. Sementara dalam Proyeksi Neraca Pangan Bapanas per 22 April, produksi telur ayam tahun 2025 diestimasikan naik 2,78% menjadi 6,52 juta ton. Angka itu lebihi kebutuhan konsumsi nasional 6,22 juta ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk produksi daging ayam ras di tahun 2024 menurut data BPS tercatat 3,83 juta ton. Sementara estimasi produksi daging ayam ras 2025 menurut Proyeksi Neraca Pangan Bapanas, akan naik 10,95% menjadi 4,25 juta ton. Di atas kebutuhan konsumsi 3,87 juta ton.

Ketut mengatakan Badan Pangan Nasional akan menyiapkan ekosistem di pascapanen dan hilir. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keseimbangan harga dan stok di petani dan konsumen.

Selain itu, Bapanas juga mendorong agar kelebihan produksi ini dapat dimanfaatkan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini diyakini akan membantu menjaga harga di level peternak.

"Semoga mulai (9/5/2025), kerja sama perdana pasokan telur dan daging ayam dari PPN (PINSAR Petelur Nasional) dan PINSAR (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia) ke SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Tangerang, berjalan lancar. Ini supaya manfaat MBG semakin terasa bagi seluruh peternak kita," harapnya.

Berlebihnya produksi telur dan ayam telah membuat harga kedua komoditas itu merosot di tingkat peternak. Hal ini diakui oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Suganda.

"Harga ayam di tingkat peternak (sempat) anjlok. Begitu juga harga telur. Kita terus bahu-membahu bersama. Kita dorong bersama untuk mengangkat harga ayam dan telur di tingkat peternak," ungkapnya.

Menurutnya, saat ini harga telur dan daging ayam mulai beranjak membaik. Walaupun diakuinya juga harganya masih di bawah harga normal.

"Alhamdulillah, sekarang harga sudah mulai bagus, walaupun masih belum seperti yang kita harapkan, tetapi sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Tentu ini menunjukkan prestasi kita semua," ucap Agung.

Mengutip dari data Panel Harga Pangan Nasional milik Bapanas, harga ayam ras pedagang hidup saat ini di level Rp 20.073/kilogram (kg). Angka itu masih di bawah harga acuan pembelian (HAP) Rp 25.000/kg. Kemudian harga telur ayam di peternak rata-rata nasional Rp 24.496/kg, di bawah HAP Rp 26.500/kg.

Sementara harga daging ayam di konsumen rata-rata nasional Rp 34.796/kg, di bawah HAP Rp 40.000/kg. Lebih lanjut, untuk harga telur ayam di konsumen rata-rata nasional Rp 29.154/kg, di bawah HAP sedikit Rp 30.000/kg.

(ada/eds)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |