Jakarta -
Gubernur Jawa Timur bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) telah meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) kluster petani tebu Jatim. Peluncuran yang bekerja sama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) sebagai upaya mempercepat swasembada gula nasional.
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto menjelaskan dalam hal ini Bank Jatim berperan sebagai bank penyalur KURsus untuk para petani tebu.
"Sebagai BUMD terbesar di Jawa Timur, kami berkomitmen untuk mendukung program prioritas pemerintah salah satunya ketahanan pangan nasional dan swasembada gula. Bank Jatim ingin berkontribusi untuk bisa membuat para petani ini naik kelas dan lebih sejahtera," papar Edi, dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantuan akses permodalan tersebut sebagai wujud upaya nyata perseroan dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan dan sekaligus mendorong kesejahteraan petani tebu.
Melalui kerja sama ini, lanjut Edi, Bank Jatim ingin memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, dan disertai pendampingan yang cukup.
Dengan begitu, petani tebu dapat berkontribusi lebih besar lagi dalam menggerakkan roda ekonomi. Edi mengatakan Bank Jatim melihat sektor pertanian memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jatim.
"Maka dari itu melalui kemitraan strategis seperti yang kami lakukan dengan SGN ini, kami berupaya menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan, di mana para petani akan memiliki akses lebih mudah terhadap pembiayaan sesuai dengan kebutuhan mereka," terang Edi.
Edi berharap sinergi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani tebu yang menjadi mitra SGN, serta mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan di Jatim. Edi optimistis kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat.
"Kami ingin menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem pertanian yang modern dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi Bank Jatim untuk mendorong inklusi keuangan di berbagai sektor," imbuh Edi.
Sepanjang tahun 2024, Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98% (YoY). Angka tersebut di atas pertumbuhan rata-rata nasional yang hanya 10,39% (YoY) menurut OJK. Untuk portofolio kredit produktif Bank Jatim berhasil mencapai Rp 29,65 triliun atau meningkat 25,88% (YoY).
Sebagai informasi, peluncuran yang bertempat di Kebun Tebu Prajekan Bondowoso ini dihadiri oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Direktur Utama SGN Mahmudi.
(anl/ega)