Siapa Tokoh di Balik Koin Rp500? Namanya Jadi Jalan, Intip Fakta Menarik Lainnya

3 months ago 48

Selain diabadikan dalam uang koin Rp500 emisi 2016, nama T.B Simatupang juga diabadikan sebagai nama jalan utama di Jakarta Selatan.

Siapa Tokoh di Balik Koin Rp500? Namanya Jadi Jalan, Intip Fakta Menarik Lainnya. (Foto: Wikipedia)

Siapa Tokoh di Balik Koin Rp500? Namanya Jadi Jalan, Intip Fakta Menarik Lainnya. (Foto: Wikipedia)

IDXChannel—Siapa tokoh di balik koin Rp500? Tokoh di balik koin rupiah Rp500 adalah T.B. Simatupang. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. 

Selain diabadikan dalam uang koin Rp500 emisi 2016, nama T.B Simatupang juga diabadikan sebagai nama jalan utama di Jakarta Selatan, yang ruas jalannya melintasi area Cilandak, Pasar Minggu, Jagakarsa, Kramat Jati, dan sebagainya. 

Nama lengkapnya adalah Tahi Bonar Simatupang, dia terlahir pada 28 Januari 1920 di Sidikalang, saat Hindia Belanda masih memerintah Indonesia. Karier militernya pun tidak langsung dimulai di angkatan perang pertama NKRI (Tentara Keamanan Rakyat/TKR). 

Dia menempuh pendidikan di HIS Siborongborong, lalu melanjutkan jenjang sekolahnya di MULO di Tarutung, MULO saat itu setara dengan SMP pada masa kolonial Belanda. Kemudian dia melanjutkan sekolah ke AMS yang setara dengan SMA di Salemba, Batavia. 

Sejak sekolah, Bonar sudah terkenal fasih berbicara dan pintar. Dia juga tak segan mendebat guru jika tak setuju dengan pendapat gurunya. Bonar pernah menyanggah pendapat gurunya yang mengtakan bahwa rakyat Hindia Belanda mustahil bersatu hingga merdeka karena terlalu banyak perbedaan antara suku-suku. 

Selain itu, gurunya itu juga mengatakan bahwa pribumi tidak mungkin membangun angkatan tentara modern sendiri, karena secara fisik orang pribumi lebih pendek. Sehingga tidak mumpuni untuk menjadi tentara. 

Bonar membantahnya dengan mengatakan bahwa sang guru sama saja menyebarkan mitos yang kelak akan dibantah dan dibuktikan di masa mendatang. Tak disangka-sangka, selisih pendapat dengan meneer-nya inilah yang memicunya untuk terjun ke militer. 

Dia mengikuti ujian masuk KMA (Koninlijke Militaire Academie/Akademi Militer Kerajaan) demi membuktikan bahwa pendapat gurunya itu salah. Rupanya, T.B. Simatupang lulus KMA dengan gelar taruna mahkota perak karena berprestasi, khususnya di bidang teori. 

Saat mengenyam pendidikan militer di KMA, T.B. Simatupang seangkatan dengan A.H. Nasution. Bonar menjalani pendidikan selama dua tahun dengan kecabangan zeni, dia lulus menjadi perwira muda yang masuk lima besar lulusan terbaik. 

Belum sempat ditugaskan di KNIL atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda, Jepang merebut kekuasaan kolonial Belanda. Bonar dan rekannya sesama perwira pribumi sempat direkrut Jepang dan ditempatkan di Jakarta dengan pangkat calon perwira. 

Namun setelah proklamasi kemerdekaan, Bonar langsung bergabung dengan TKR, bahkan ikut berperang bersama Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman melawan KNIL yang hendak menguasai daerah jajahannya kembali. 

Selama perang kemerdekaan, Bonar diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang, dan menggantikan Jenderal Soedirman sebagai KASAP ketika panglima besar tersebut meninggal dunia.

Saat bertugas dengan jabatan itu, T.B. Simatupang turut serta ke Den Haag, Belanda, bersama delegasi Indonesia untuk menghadiri Konferensi Meja Bundar.

Tahi Bonar Simatupang wafat pada 1990 dan disemayamkan di TMP Kalibata, kemudian pada 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional kepadanya. 

Itulah cerita singkat tentang siapa tokoh di balik koin Rp500

(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |