Seberapa Makmur Pengemudi Ojek Online? Dulu Berbeda, Sekarang Begini Kondisinya

1 month ago 25

Dulu pengemudi ojek online bisa mengantongi Rp5 juta per bulan, tetapi kini rata-rata pengemudi ojek online di Jabodetabek mengantongi kurang dari itu.

Seberapa Makmur Pengemudi Ojek Online? Dulu Berbeda, Sekarang Begini Kondisinya. (Foto: MNC Media)

Seberapa Makmur Pengemudi Ojek Online? Dulu Berbeda, Sekarang Begini Kondisinya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Seberapa makmur pengemudi ojek online? Pada 2022, survei Balitbang Kementerian Perhubungan mencatat 50,1 persen pengemudi ojek online di Jabodetabek mendapatkan rata-rata pendapatan sekitar Rp50.000-Rp100.000 per hari.

Survei tersebut diikui oleh 2.016 responden yang berdomisili di wilayah Jabodetabek. Dari survei itu, sebanyak 44,1 persen responden mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp50.000-Rp10.000, nyaris impas dengan pemasukan separuh responden. 

Melansir Databoks (7/3), penghasilan bulanan pengemudi ojek online rata-rata mencapai Rp3,5 juta dengan jam kerja sebanyak 8-12 jam per hari dan hari kerja sebanyak 30 hari alias sebulan penuh. 

Survei Kemenhub pada 2022 itu juga menyebutkan bahwa pemasukan harian pengemudi ojek online juga impas dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan sehari-hari. 

Kemudian survei yang sama juga mencatat sebanyak 52,08 persen pengemudi ojek online jarang memperoleh bonus dari aplikator (GoJek, Grab, Maxim). Sementara 37,4 persen tidak pernah mendapatkan bonus dari aplikator.

Lalu 75 persen pengemudi jarang mendapatkan tip dari penumpang. Pada survei Balitbang Kemenhub pada 2019, rata-rata pendapatan bulanan pengemudi ojek online adalah Rp1 juta hingga Rp2 juta per bulan. 

Pada tahun itu ada sejumlah pengemudi ojek yang mampu mendapatkan pemasukan Rp4 juta hingga Rp5 juta per bulan, tetapi jumlahnya sangat kecil bila dibandingkan mayoritas responden. 

Dari hasil survei tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengemudi ojek online kurang makmur. Karena angka rata-rata pemasukan bulannya masih berada di bawah upah minimum di Jabodetabek yang kini mencapai Rp4 jutaan hingga Rp5 jutaan per bulan. 

Dulu saat aplikasi ojek online belum sepopuler sekarang, pengemudi ojek online bisa memperoleh pendapatan yang lebih besar. Bahkan pada awal kemunculan aplikasi ojol, beberapa orang memutuskan untuk berhenti bekerja dan mengambil kredit kendaraan demi mengejar pendapatan tinggi.

Berdasarkan catatan Okezone pada 2023, dulu pengemudi ojek online bisa mengantongi Rp5 juta hingga Rp10 juta per bulan. Namun seiring jumlah pengemudi yang semakin banyak, tingkat persaingan dalam satu aplikasi pun semakin tinggi. 

Pada masa awal kemunculan aplikasi ojek online, aplikator yang saat itu menjadi startup populer di Indonesia, kerap menawarkan tarif promo yang menggiurkan. Saat itu jumlah pengemudi juga belum banyak. 

Sehingga satu pengemudi bisa menghasilkan hingga belasan juta rupiah per bulan. Seiring waktu berjalan, aplikator membuka perekrutan pengemudi besar-besaran, dan jumlah pengemudi semakin bertambah banyak. 

Aplikator juga menerapkan potongan atas penggunaan aplikasi kepada pengemudi, dengan besaran potongan yang berbeda pada tiap aplikator. Sehingga pengemudi tidak menerima ongkos yang dibayarkan penumpang sampai 100 persen. 

Itulah ulasan singkat tentang seberapa makmur pengemudi ojek online


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |