Ribuan Warga Israel Demo Netanyahu, Protes Serangan ke Gaza

3 days ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan warga Israel berdemo di luar gedung Parlemen di Yerusalem pada Rabu (19/3) untuk memprotes keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meluncurkan kembali serangan ke Jalur Gaza, Palestina, di tengah gencatan senjata dengan Hamas.

Warga Israel marah karena serangan tersebut membuat gencatan senjata berakhir sehingga nasib mereka yang masih disandera jadi tak keruan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amarah publik juga memuncak karena Netanyahu memecat kepala badan intelijen Shin Bet Ronen Bar, yang mengkhawatirkan masyarakat karena Netanyahu kemungkinan akan menunjuk loyalisnya untuk posisi vital itu.

The New York Times melaporkan warga Israel memblokade jalan raya utama menuju Yerusalem pada pagi hari. Aksi ini mengingatkan kembali pada protes besar-besaran warga Israel imbas dikerdilkannya wewenang peradilan, yang terjadi sebelum agresi di Gaza diluncurkan.

"Pemerintah tidak bertindak demi kepentingan terbaik rakyat. Sebaliknya, mereka melayani kepentingan politik mereka sendiri untuk tetap berkuasa," kata Merav Hemi (45), seorang warga Israel.

Serangan Israel ke Gaza sejak Selasa (18/3) telah menewaskan lebih dari 400 orang, dengan lebih dari 100 orang di antaranya anak-anak.

Bagi Netanyahu, serangan yang mengakhiri gencatan senjata ini membantu memperkuat koalisinya yang goyang. Menteri sayap kanan Itamar Ben-Gvir, yang sebelumnya mengundurkan diri, telah mendukung serangan kembali Israel ke Gaza.

Tak lama setelah pemboman pada Selasa, partainya, Jewish Power, mengumumkan akan bergabung kembali dengan koalisi Netanyahu di tengah persidangan kasus korupsi sang PM dan menjelang pemungutan suara penting soal anggaran.

Berdasarkan jajak pendapat terbaru dari lembaga think tank Israel Democracy Institute, sebagian besar orang Israel mendukung gencatan senjata di Gaza.

Lebih dari 70 persen warga Israel mendukung negosiasi dengan Hamas guna mengakhiri perang serta mendukung penarikan pasukan Israel dari Gaza sebagai imbalan atas pembebasan sandera.

Sebanyak 61,5 persen pemilih Partai Likud milik Netanyahu bahkan mendukung dilanjutkannya gencatan tahap dua.

"Saya sangat khawatir dengan kemungkinan terjadinya perang saudara. Negara ini terpecah belah. Kadang-kadang tampaknya tidak ada jalan keluar. Orang-orang tidak lagi percaya pada demokrasi. Mereka tidak percaya pada kehidupan yang kita jalani sebelum semuanya dimulai," kata Yuval Yairi, seorang seniman dari Yerusalem dan mantan direktur sebuah sekolah seni kepada CNN.

"Anda melihat perpecahan: agama di satu sisi, sekularisme di sisi lain. Tampaknya tak ada harapan," lanjutnya.

Elias Shraga, ketua Gerakan untuk Pemerintahan Berkualitas di Israel, sepakat bahwa perang Netanyahu di Gaza hanya untuk mempertahankan kekuasaannya.

"Netanyahu ingin lolos dari hukum. Inilah satu-satunya alasan kita menghadapi kudeta rezim dan perang berdarah ini. Ini adalah campuran yang berbahaya," kata Shraga kepada CNN.

Netanyahu telah dijadwalkan untuk bersaksi dalam persidangan kasus korupsinya pada Selasa. Namun, sidang itu dibatalkan karena dimulainya kembali kegiatan militer di Gaza beberapa jam sebelum ia dijadwalkan hadir di pengadilan. Netanyahu telah membantah melakukan kesalahan apa pun.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |