RI Siap Nego dengan AS, Tim Perunding Tinggal Angkat Koper

2 days ago 6

Jakarta -

Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan juga Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah diajukan oleh Pemerintah Indonesia. Negosiasi kebijakan tarif impor tinggi akan masuk sebagai bahasan utamanya.

Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan permintaan bilateral sudah diajukan jauh hari bahkan sebelum kebijakan tarif impor diumumkan Trump. Dalam permintaan pertemuan itu, hubungan bilateral secara luas antara Indonesia dan Amerika Serikat juga akan jadi bahasan utamanya.

"Kita sudah melayangkan permintaan pertemuan dengan Presiden Trump itu beberapa waktu yang lalu, jauh sebelum tarif. Dan tentu saja ini juga dalam kaitannya dengan hubungan bilateral antara kedua negara," beber Sugiono dalam pernyataan pers di Turki yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (11/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus untuk negosiasi tarif, Sugiono mengatakan tim negosiasi siap berangkat ke Amerika Serikat sesuai jadwal yang ditetapkan otoritas setempat.

"Sekarang ada perkembangan situasi yang kita lihat, kalau dari tim, saya kira sudah ada yang akan juga berangkat di sana," sebut Sugiono.

Yang jelas, kata dia, untuk permintaan pertemuan bilateral antara Prabowo dan Trump sudah dikirim jauh hari bahkan sesaat setelah Trump dilantik jadi Presiden AS untuk kedua kalinya.

"Kita sudah mengirim. Sebelum ada (penetapan tarif). Karena sesaat setelah Presiden Trump dilantik. (Kapan pertemuan akan dilakukan?) Ya tergantung kapan diterima," sebut Sugiono.

Sebelumnya, Trump mematok tarif impor cukup tinggi untuk barang asal Indonesia sebesar 32%. Belakangan dia menunda kebijakan tersebut selama 90 hari.

Namun, Trump tetap menerapkan tarif 10% untuk impor barang dari semua negara sebagai kebijakan proteksinya. Sementara Indonesia memilih jalur negosiasi dengan AS.

Salah satu bentuk negosiasinya adalah Indonesia ingin menyeimbangkan neraca dagang dengan negeri Paman Sam. Caranya dengan menambah impor barang asal AS, mulai dari komoditas minyak dan gas hingga komoditas pertanian macam kapas hingga kedelai.

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |