Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meresmikan Gold Coast International Ferry Terminal di Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/4/2025). Pelabuhan ini menjadi gerbang baru yang diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi masuk RI.
Terminal Ferry International Gold Coast Bengkong merupakan pelabuhan kapal feri internasional berkelas dunia yang dibangun di kawasan strategis Bengkong, Batam. Pelabuhan ini mulai beroperasi sejak Februari 2025.
Sejumlah rute internasional telah dibuka di sana, antara lain Batam-Stulang Laut (Johor Bahru, Malaysia) dan Batam-Singapura sebanyak dua kali perjalanan setiap harinya. Kehadiran pelabuhan ini menambah jumlah pelabuhan feri internasional di Batam dari sebelumnya lima menjadi enam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AHY menyoroti pentingnya konektivitas sebagai kunci transformasi ekonomi, khususnya bagi wilayah kepulauan seperti Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Menurutnya, konektivitas laut sangat krusial dalam mendukung pemerataan pembangunan, menurunkan biaya logistik, serta menarik investasi dan wisatawan di Kepri.
"Kalau kita melihat potensi yang ada di Indonesia ini, maka salah satu kunci transformasi ekonomi adalah konektivitas. Konektivitas ini mudah diucapkan tetapi betapa kompleks dan mahal. Bisa berbicara konektivitas di daratan, di udara, tapi juga di laut. Kepri ini tentu punya kekhasan tersendiri," kata AHY, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (15/4/2025).
Menurut data tahun 2023, jumlah penumpang di Pelabuhan Internasional dan Domestik Batam mencapai 8,1 juta orang, meningkat 48% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Batam pada tahun yang sama mencapai 7,04%, menunjukkan pemulihan yang kuat pascapandemi.
AHY berharap pelabuhan ini bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi baru di kawasan yang sebelumnya belum mendapatkan perhatian maksimal. Ia juga mengapresiasi peran swasta dalam pembangunan infrastruktur transportasi yang strategis, salah satunya PT Aneka Sarana Sentosa atas pembangunan pelabuhan kapal internasional ini.
Ia juga menambahkan, pembangunan pelabuhan juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin ketiga yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Ia berharap Batam tidak hanya menjadi kawasan industri dan manufaktur, tetapi juga hub strategis maritim Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
"Semoga sesuai dengan harapannya, dermaga berkelas internasional ini bisa menghadirkan lebih banyak pariwisata, mendatangkan lebih banyak investor, menggerakkan ekonomi di sekitar Bengkong ini yang tumbuh, termasuk pelaku UMKM, restoran, kafe-kafe, ruko-ruko, perumahan, real estate dan lain sebagainya," ujar AHY.
"Ini juga akan membuka lapangan pekerjaan. Sehingga pada akhirnya Batam sebagai kota industri manufaktur, sebagai kota perdagangan, sebagai kota etalase ekonomi bisa semakin maju dan berkembang," sambungnya.
Pembangunan pelabuhan ini ditargetkan menyerap 1.500-2.000 lapangan kerja langsung dan tidak langsung dalam dua tahun ke depan. Kehadiran Gold Coast Ferry Terminal Bengkong juga memperkuat posisi Batam sebagai pintu gerbang maritim Indonesia yang strategis, sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah untuk membangun dari pinggiran.
(acd/acd)