REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Suasana Wisuda ke-62 Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) pada Rabu (3/12/2025) sempat hening. Di tengah perayaan kelulusan ribuan mahasiswa, yang digelar di BSI Convention Center (BSI Convex), Kaliabang, Bekasi ini, Rektor UBSI Prof. Dr. Ir. Mochamad Wahyudi mengajak seluruh wisudawan, orang tua, dan tamu undangan untuk mengheningkan cipta dan mendoakan korban bencana di Sumatera.
Momen doa bersama itu menjadi bagian penting dalam rangkaian wisuda periode Semester Gasal 2025/2026. Ajakan tersebut disampaikan langsung oleh Prof. Wahyudi saat memberi sambutan.
“Hari ini adalah hari bahagia, tetapi kebahagiaan tidak pernah boleh memutus kita dari rasa kemanusiaan,” ujarnya dari podium.
Prosesi wisuda tahun ini diikuti lebih dari 7.800 wisudawan dari berbagai kota. UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif menggelar wisuda secara bertahap di Pontianak, Semarang, dan Bekasi, melibatkan mahasiswa dari kampus utama hingga PSDKU. Suasana haru terlihat ketika seluruh peserta mengikuti doa dengan khidmat sebelum acara kembali berlanjut ke sesi inti.
Dalam sambutannya, Prof. Wahyudi menegaskan bahwa wisuda bukan akhir perjalanan. Ia menggambarkan dunia kerja sebagai “samudera ekosistem digital” yang penuh peluang, mulai dari fintech, big data, hingga e-commerce, sekaligus tantangan disrupsi dan keamanan siber yang terus berubah. Ia juga menekankan pentingnya literasi teknologi bagi lulusan baru.
Rektor UBSI mengingatkan peran keluarga dalam keberhasilan para wisudawan. Ia menyebut orang tua sebagai “tiang penopang sesungguhnya” yang memungkinkan setiap mahasiswa berdiri di panggung kelulusan.
Pesan itu mengalir setelah paparan mengenai perkembangan UBSI, termasuk keberadaan lima fakultas dan proses penyatuan Akademi Keperawatan Bina Insan ke Fakultas Ilmu Kesehatan UBSI yang sedang menunggu persetujuan Direktorat Kelembagaan Kemdiktisaintek.
Setelah sesi sambutan, suasana wisuda kembali riuh. Para wisudawan menyambut antusias pemanggilan nama satu per satu. Beberapa orang tua terlihat menyeka air mata, mencerminkan kebanggaan dan perjalanan panjang yang telah ditempuh para lulusan.
Wisuda UBSI ke-62 tidak hanya menjadi simbol penyerahan ijazah, tetapi juga panggung yang menyatukan empati dan perayaan. Ada pesan bahwa ilmu yang dibawa para lulusan harus berjalan seiring dengan kepedulian sosial.
Menutup acara, Wahyudi memberikan pesan yang ia sebut sebagai tuntunan klasik untuk memasuki dunia profesional. “Jadilah cahaya dan garam bagi masyarakat digital Indonesia, apa pun medan yang akan kalian jelajahi setelah hari ini,” katanya.
.png)
3 hours ago
3
















































