Pemerintah Rusia Blokir Gim Roblox karena Dianggap Memuat Konten LGBTQ

1 hour ago 1

Gim Roblox. Pemerintah Rusia memblokir akses ke platform gim Roblox, menurut laporan media negara TASS. Keputusan tersebut disebut berkaitan dengan keberadaan konten LGBTQ di dalam platform, yang menurut undang-undang Rusia dapat dikategorikan sebagai aktivitas ekstremis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Rusia memblokir akses ke platform gim Roblox, menurut laporan media negara TASS. Keputusan tersebut disebut berkaitan dengan keberadaan konten LGBTQ di dalam platform, yang menurut undang-undang Rusia dapat dikategorikan sebagai aktivitas ekstremis.

Roblox, yang dikenal sebagai platform konten buatan pengguna mirip Minecraft, menampung berbagai komunitas, termasuk gim bertema militer dan kelompok LGBTQ. Badan komunikasi Rusia menilai sebagian konten tersebut melanggar aturan mengenai propaganda LGBTQ, demikian seperti dilansir laman TechCrunch, Jumat (5/12/2025).

Menurut data Appfigures, Roblox telah diunduh sekitar 70 juta kali di Rusia melalui perangkat seluler, dengan sekitar 8 juta unduhan pada tahun ini saja. Pemblokiran terjadi di tengah meningkatnya sorotan terhadap isu keamanan dan moderasi Roblox. Laporan terbaru mengungkap bahwa beberapa pengguna di bawah umur terekspos kepada pelaku pelecehan anak melalui platform tersebut. Di Amerika Serikat, Roblox tengah diselidiki oleh jaksa agung Texas dan Louisiana terkait keamanan anak.

Sebagai respons, perusahaan memperkenalkan pemeriksaan usia dan alat moderasi baru. Mulai Januari 2026, Roblox berencana menerapkan verifikasi wajah waljlo untuk mengakses fitur chat, sebuah langkah yang memicu kekhawatiran baru seputar privasi dan keamanan data.

Roblox juga meminta para "developer" untuk memberi tanda khusus terhadap game atau pengalaman yang membahas hal sensitif seperti isu sosial, politik, atau agama. Tujuannya agar orang tua dapat memilih apakah anak mereka boleh mengakses konten tersebut.

Namun kebijakan ini memicu penolakan dari kelompok advokasi seperti Out Making Games, Women in Games, dan BAME in Games. Dalam surat terbuka, mereka mengkritik Roblox karena memasukkan topik seperti "kesenjangan upah dalam olahraga" sebagai isu sensitif. Mereka menilai kebijakan itu berpotensi membungkam suara dari kelompok minoritas.

"Kontrol orang tua memang penting, tetapi tidak boleh mengorbankan martabat manusia. Kami mendesak Roblox meninjau kembali pedoman ini dan memastikan perlindungan anak tidak dilakukan dengan cara yang mendukung diskriminasi," tulis para kelompok tersebut.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |