Raja Salman Kasih 'Kejutan' ke Negara Ini, Utang Ratusan Miliar Mau Dilunasi

22 hours ago 3

Jakarta -

Negara yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, Arab Saudi, dikabarkan berencana melunasi utang Suriah ke Bank Dunia. Langkah ini dinilai bakal membuka jalan agar Suriah bisa dapat bantuan lagi dari lembaga keuangan internasional untuk membangun kembali negaranya.

Mengutip Reuters, Selasa (15/4/2025), jumlah utang Suriah ke Bank Dunia sebesar US$ 15 juta atau sekitar Rp 250 miliar (kurs Rp 16.700). Utang ini harus dilunasi dulu sebelum Suriah bisa dapat hibah atau bantuan lain. Masalahnya, pemerintah Suriah sedang krisis mata uang asing. Usaha sebelumnya untuk membayar utang dengan aset luar negeri yang dibekukan juga gagal.

Rencana ini memang belum pernah diumumkan secara resmi sebelumnya. Kalau benar terjadi, ini bakal jadi bantuan keuangan pertama dari Arab Saudi ke Suriah sejak Bashar al-Assad dijatuhkan oleh kelompok pemberontak Islamis tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Kementerian Keuangan Arab Saudi tak memberikan jawaban gamblang ketika dikonfirmasi terkait rencana ini. "Kami nggak komentar soal rumor. Kalau ada pengumuman resmi, nanti akan disampaikan," katanya dikutip dari Reuters.

Banyak yang melihat ini sebagai tanda awal kalau negara-negara Teluk, khususnya Arab Saudi dan Qatar, mulai serius membantu Suriah. Sebelumnya, ada rencana dari Qatar untuk membantu bayar gaji pegawai negeri di Suriah, tapi sempat tertunda karena ada kekhawatiran soal sanksi dari Amerika Serikat (AS).

Bulan lalu, Qatar juga sempat menyatakan mereka mau mengirim gas ke Suriah lewat Yordania untuk membantu pasokan listrik di sana. Berdasarkan sumber Reuters, rencana itu sudah dapat lampu hijau dari pemerintah AS.

Beberapa sumber mengatakan Bank Dunia sebenarnya dinilai sudah siap membantu Suriah, terutama untuk bangun ulang jaringan listrik yang rusak akibat perang dan membantu bayar gaji pegawai negeri.

Senin lalu, delegasi Bank Dunia bertemu Menteri Keuangan Suriah, Mohammed Yosr Bernieh. Momen ini jadi pertemuan terbuka pertama antara Bank Dunia dan pemerintah baru Suriah. Mereka berbicara tentang bagaimana caranya memperkuat hubungan ekonomi dan keuangan antara dua pihak itu.

Di pertemuan itu, Bernieh juga berbicara dampak negatif dari sanksi internasional ke ekonomi Suriah, serta kesalahan kebijakan dari pemerintahan Assad sebelumnya. Menurut laporan Reuters, bulan ini Suriah berencana mengirim delegasi ke Washington buat ikut rapat tahunan Bank Dunia dan IMF. Ini bakal jadi kunjungan resmi pertama dari pejabat Suriah ke AS sejak Assad dijatuhkan.

Sanksi berat dari AS yang diterapkan saat Assad masih berkuasa sampai sekarang belum dicabut. Januari lalu, AS sempat kasih pengecualian sanksi selama enam bulan buat bantu kemanusiaan, tapi hasilnya masih belum terlalu terasa.

(fdl/fdl)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |