CNN Indonesia
Rabu, 19 Mar 2025 08:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengonfirmasi laporan bahwa salah satu ponsel dan alamat emailnya telah diretas pada Senin (17/3).
Dalam konferensi pers pada Selasa (18/3), Sheinbaum membenarkan bahwa laporan awal dari The New York Times (NYT) sebagian benar soal peretasan ponselnya. Namun, ia tidak terlalu menganggap dampak peretasan itu krusial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, mereka meretas ponsel saya... Mereka meretas ponsel dan akun email saya. Apple segera menghubungi Badan Transformasi Digital (Departemen Telekomunikasi Meksiko), yang dengan cepat menyadari adanya peretasan, mengambil tindakan yang diperlukan, dan segera meninjau situasinya," ujarnya seperti dikutip Anadolu Agency.
Pekan lalu, NYT melaporkan bahwa ponsel Sheinbaum diretas tak lama setelah Meksiko mengumumkan penyerahan 29 penjahat kartel narkoba kepada otoritas Amerika Serikat, mengutip beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Sheinbaum menepis pelanggaran keamanan siber tersebut karena ponsel yang diretas adalah nomor lama yang "sudah diketahui semua orang" dan tidak lagi ia gunakan untuk keperluan pribadi maupun profesional.
Ponsel itu sebelumnya digunakan Sheinbaum saat menjabat sebagai delegasi distrik Tlalpan di Mexico City, jauh sebelum ia menjadi kandidat presiden atau kepala pemerintahan ibu kota.
Nomor ponsel tersebut begitu tersebar luas di kalangan warga Mexico City hingga sempat dipublikasikan di media lokal tahun lalu, sebelum pemilu umum Juni 2024.
"Siapa yang meretasnya? Kami tidak tahu, penyelidikan masih berlangsung, dan sulit untuk mengetahuinya," katanya.
Laporan NYT juga merinci percakapan antara Sheinbaum dan Presiden AS saat itu, Donald Trump, di mana mereka mencapai kesepakatan yang mencegah penerapan tarif 25% terhadap barang-barang Meksiko selama satu bulan.
Dalam laporan tersebut, Trump disebut-sebut memuji Sheinbaum, sementara di sisi lain mengkritik Justin Trudeau, yang saat itu masih menjabat sebagai Perdana Menteri Kanada.
Dalam percakapan itu, Sheinbaum bahkan secara terbuka menentang ancaman tarif Trump terhadap negara-negara tetangganya.
"Saya tidak tahu dari mana informasi tentang percakapan dengan Presiden Trump berasal, saya tidak tahu siapa yang memberikannya kepada mereka. Ada beberapa hal yang benar, yang secara umum sudah saya bicarakan di konferensi pers pagi ini dan tidak ada yang perlu disembunyikan, tetapi ada hal-hal lain yang saya tidak tahu asal-usulnya karena memang tidak benar," ujar Sheinbaum.
(isa/rds)