PM Israel Cekcok Saling Tuduh dengan Bos Intelijen Shin Bet, Ada Apa?

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terlibat cekcok di publik dengan kepala dinas keamanan dalam negeri Shin Bet, Ronen Bar, terkait reformasi badan tersebut.

Shin Bet dituduh gagal mencegah serangan milisi Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Jumat (15/3), Netanyahu menuding Bar melakukan "pemerasan" dan "ancaman" terkait reformasi yang diusulkan. Tudingan ini keluar dari mulut Netanyahu setelah pada Kamis, pendahulu Bar, Nadav Argaman, memanas-manasi situasi dalam wawancara dengan Channel 12, stasiun televisi swasta Israel.

"Saya menjaga kerahasiaan semua yang terjadi antara saya dan perdana menteri. Jelas saya memiliki banyak informasi yang bisa saya gunakan, tetapi saya tidak melakukannya," kata Argaman dalam wawancara itu seperti dikutip AFP.

"Namun, jika saya menyimpulkan bahwa perdana menteri bertindak bertentangan dengan hukum, saya tidak punya pilihan-saya akan mengungkap semua yang saya ketahui... demi menjaga pentingnya hubungan antara kepala Shin Bet dan perdana menteri," paparnya menambahkan.

Argaman juga menuturkan dirinya "sangat khawatir dengan fakta bahwa perdana menteri sengaja merusak masyarakat Israel dan menciptakan perpecahan demi mempertahankan kekuasaan."

Netanyahu pun merespons melalui platform media sosial X, menuduh Argaman melakukan "pemerasan langsung di siaran langsung terhadap seorang perdana menteri yang sedang menjabat."

Ia bahkan menganggap Argaman telah mengeluarkan "ancaman kriminal ala Mafia".

Ia juga menuding Bar berada di balik "kampanye ancaman dan kebocoran media" yang bertujuan menghalanginya mengambil keputusan penting untuk memulihkan Shin Bet setelah kegagalan besar pada 7 Oktober.

Shin Bet, yang secara resmi dikenal sebagai Internal Security Agency, mengakui kegagalannya dalam mencegah serangan Hamas 2023 pada 4 Maret lalu.

Dalam langkah yang jarang terjadi, Shin Bet justru merilis pernyataan mengenai kontroversi politik dengan sang PM dan mengecam "tuduhan serius terhadap kepala badan negara di Israel."

Shin Bet bahkan menilai tuduhan Netanyahu "tidak berdasar".

"Ronen Bar mendedikasikan seluruh waktunya untuk urusan keamanan, upaya membebaskan sandera, dan mempertahankan demokrasi," bunyi pernyataan Shin Bet. 

Bar telah memimpin Shin Bet sejak 2021, dan hubungannya dengan Netanyahu sudah tegang bahkan sebelum serangan Hamas, terutama karena reformasi yudisial yang menyebabkan perpecahan di Israel.

Ketegangan meningkat setelah laporan internal Shin Bet mengenai serangan tersebut dirilis pada 4 Maret.

Setelah mengakui tanggung jawab atas kegagalan tersebut, Bar menekankan bahwa untuk memahami mengapa serangan itu tidak dapat dicegah, diperlukan penyelidikan lebih luas terhadap peran elemen keamanan dan politik Israel serta koordinasi di antara mereka.

Laporan itu juga menyatakan bahwa "kebijakan ketenangan telah memungkinkan Hamas melakukan pembangunan militer besar-besaran".

Netanyahu menuntut agar Bar mundur, meski masa jabatannya baru berakhir pada Oktober 2026.

Namun, media Israel melaporkan bahwa Bar menolak untuk mundur. Itu berarti Netanyahu mungkin harus memecat Bar di saat genting, ketika perang di Jalur Gaza Palestina bisa kembali berkecamuk jika negosiasi di Qatar gagal memperpanjang gencatan senjata.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |