NIAS SELATAN, iNews.id - Sungguh menyayat hati kisah bocah perempuan umur 10 tahun di Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatra Utara. Selain disiksa secara fisik hingga kedua kakinya patah oleh keluarga terdekat, korban juga diperlakukan tidak manusiawi.
Selama ini korban ternyata diberi tempat tidur di kandang bersama ternak ayam. Kasus ini terungkap setelah korban kabur dari rumah karena tak tahan disiksa kakek, nenek, tante dan paman korban.
Baca Juga
Terungkap! Ayah-Ibu dari Bocah Disiksa Keluarga di Nias Selatan Sudah Lama Cerai
Korban yang kabur ditemukan warga di tengah jalan. Saat itulah korban menceritakan kejadian penyiksaan yang dialaminya selama ini hingga viral di media sosial.
"Kami sering melihatnya tidur di kandang. Bukan hanya saya yang bilang, banyak warga yang sering melihat," ujar seorang warga setempat memperlihatkan kandang ayam tempat tidur korban dalam video yang dilihat iNews, Selasa (28/1/2025).
Baca Juga
Polisi Janji Usut Tuntas Kasus Bocah 10 Tahun Disiksa Keluarga di Nias Selatan
Diketahui, ayah dan ibu dari bocah perempuan ini telah lama bercerai dan merantau. Sejak masih kecil, korban dititipkan bersama kakek dan neneknya.
Sejak itu pula, korban mendapat penyiksaan dari keluarga terdekatnya. Bahkan perbuatan mereka sudah di luar nalar dan tidak manusiawi.
Baca Juga
Viral Bocah Perempuan di Nias Selatan Disiksa Kakek hingga Tante, Kedua Kaki Patah
"Kedua orang tuanya telah bercerai dan pergi merantau ke luar Nias. Anak itu dititip kepada keluarga dekat orang tuanya," ujar Humas Polres Nias Selatan Bripda M Diwan Hulu.
Menurutnya, kasus ini sudah diusut Polres Nias Selatan. Anggota Polsek Lolowau sudah melakukan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca Juga
Viral Sekolah Tanpa Guru di Nias, Begini Penjelasan Kepsek
"Kapolres sudah menurunkan tim untuk mendalami kasus ini. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan. Kapolres menegaskan akan mengusut tuntas dan mengungkap fakta yang sebenarnya," kata Diwan.
Sebelumnya viral saat Kapolres Nias Selatan menjemput bocah tersebut dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Selain itu korban diberikan pendampingan psikologi guna memulihkan kondisi mentalnya.
Baca Juga
Siswa SD di Nias Sebulan Tidak Belajar di Sekolah, padahal Ada 5 Guru
Editor: Donald Karouw