Perputaran Uang Lebaran 2025 Diperkirakan Turun, Lampu Kuning buat Ekonomi RI

1 day ago 12

Perputaran uang selama musim Hari Raya Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025 diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan lebaran tahun lalu.

 Ist.)

Ilustrasi perputaran uang selama Lebaran 2025. (Foto: Ist.)

IDXChannelPerputaran uang selama musim Hari Raya Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025 diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Apa pasal?

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang menuturkan, berdasarkan perkiraannya, jumlah perputaran uang selama momen Idulfitri tahun ini hanya mencapai Rp137,9 triliun. Angka itu menurun dari Rp157,3 triliun pada 2024.

Dia mengatakan, penurunan tersebut sejalan dengan berkurangnya jumlah pemudik. Berdasarkan perkiraan Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran 2025 berjumlah 146,48 juta orang, turun 24 persen dibandingkan 193,6 juta pemudik pada 2024.

Salah satu faktor utama berkurangnya perputaran uang adalah kondisi ekonomi yang kurang stabil. Ekonom INDEF, Eko Listiyanto, menyebut bahwa daya beli masyarakat yang melemah serta peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor manufaktur menjadi faktor utama.

"Penurunan daya beli masyarakat berimbas langsung pada kebiasaan belanja dan mudik. Banyak yang memilih tetap di kota tempat tinggal mereka karena keterbatasan finansial," ujar Eko seperti dikutip pada Senin (31/3/2025).

Bahkan, sejumlah laporan menunjukkan belanja kebutuhan pokok dan fesyen selama Ramadan juga mengalami stagnasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut mengindikasikan masyarakat kini lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka.

Penurunan aktivitas mudik dan perputaran uang selama Lebaran 2025 menjadi lampu kuning bagi perekonomian Indonesia di kuartal pertama tahun ini. Pengamat Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, menilai pemerintah perlu memberikan insentif untuk mendorong konsumsi masyarakat.

"Program seperti diskon tiket transportasi atau stimulus belanja dapat menjadi solusi untuk menjaga daya beli masyarakat," ujarnya.

Sementara pemerintah tetap optimistis bahwa momentum Ramadan dan Idulfitri tetap dapat memberikan dorongan bagi perekonomian nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, momen Lebaran secara historis mampu meningkatkan konsumsi masyarakat.

"Meskipun ada tantangan ekonomi, kita tetap melihat Lebaran sebagai pendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menjadi motor utama ekonomi nasional," kata Airlangga.

Ke depan, pemerintah dan sektor swasta diharapkan bisa bekerja sama untuk menciptakan kebijakan yang dapat mengatasi tantangan ekonomi ini. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tetap terjaga di tengah tekanan global dan domestik.

(Ahmad Islamy Jamil)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |