Perbaiki Infrastruktur Jalan dan Jembatan di Sumatra Pascabencana, Menteri PU: Perlu Tahunan

1 hour ago 9

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan butuh waktu tahunan untuk memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Aceh pascabencana yang terjadi akhir November lalu. Ia mengaku, saat ini proses perbaikan terus berjalan.

"Banyak banget (jembatan dan jalan yang rusak), rehab rekonnya mungkin perlu bertahun-tahun," ujar Dody, seusai bertemu Dedi Mulyadi di Gedung Sate, Rabu (3/12/2025).

Dody mengatakan petugas di lapangan masih terus berupaya memperbaiki jembatan dan jalan yang rusak sehingga membuat akses terputus. Ia berharap beberapa hari ke depan akses jalan sudah dapat diperbaiki. "Aceh-Tamiang masih buntu tuh, Sibolga sudah mulai terbuka. Kita sekarang fokus ke Aceh Tamiang dan Tapanuli Selatan," kata dia.

Ia melanjutkan Kementerian PU saat ini tengah fokus melakukan perbaikan jalan dan jembatan agar arus logistik bisa berjalan. Doddy mengatakan masih banyak masyarakat yang kesulitan memperoleh pangan dan stok bahan pokok menipis.

Ia memastikan anggaran untuk perbaikan bencana akan digelontorkan. "Berapa yang dibutuhkan kita ada," katanya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data Senin (1/12/2025) pukul 17.00 WIB, total korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di Sumatera mencapai 604 jiwa. Selain itu, 468 jiwa masih dinyatakan hilang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, di Jakarta, Selasa (2/12/2025), adapun rinciannya, di Sumatera Utara sebanyak 283 meninggal, 173 hilang; di Aceh sebanyak 156 meninggal dunia dan 181 orang hilang; dan di Sumatra Barat tercatat 165 jiwa meninggal dunia dan 114 orang masih hilang.

Dia menyebutkan, tim gabungan BNPB, TNI, Polri, Basarnas, kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah terus bekerja mempercepat operasi pencarian, pertolongan, penyaluran logistik, dan pembukaan akses wilayah terdampak.

Abdul menjelaskan, di Sumatra Utara, pengungsi tersebar di beberapa titik, antara lain 15.765 jiwa di Tapanuli Utara, 2.111 jiwa di Tapanuli Tengah, 1.505 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 7.194 jiwa di Mandailing Natal.

"Upaya pembukaan akses darat di sejumlah kabupaten yang masih terputus terus dilakukan pemerintah. Salah satu jalur yang mulai terbuka adalah Tarutung-Padangsidimpuan berkat dukungan Dinas Pekerjaan Umum, TNI, dan Polri," katanya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |