Hidayat, warga Desa Lhok Ang, menjelaskan soal tumpukan gelondongan kayu yang hanyut bersama banjir bandang di tepi Daerah Aliran Sungai (DAS) Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, Selasa (2/12/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, Alquran memberikan peringatan keras agar tidak mengikuti jejak kaum Musrifin, yakni mereka yang melampaui batas dan hidup tidak selaras dengan prinsip Ilahi. Larangan ini bukan sekadar soal perilaku boros, tetapi mencakup seluruh tindakan manusia yang menyebabkan kerusakan ekologis di bumi.
Dilansir dari Tafsir Ayat-Ayat Ekologi, QS Asy-Syu‘ara Ayat 151-152 menyiratkan pesan yang berlaku universal berupa ayat yang berbunyi bahwa perilaku konsumtif, rakus dan eksploitatif adalah akar dari berbagai bentuk fasad, dari deforestasi hingga pencemaran lingkungan yang mengancam keseimbangan ciptaan Allah SWT.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَا تُطِيْعُوْٓا اَمْرَ الْمُسْرِفِيْنَ ۙ
Wa lā tuṭī‘ū amral-musrifīn(a).
Janganlah mengikuti perintah orang-orang yang melampaui batas. (QS Asy-Syu‘ara Ayat 152)
Kata Musrifin merupakan bentuk jamak dari Musrif yang berasal dari akar kata Sin-Ra-Fa (Sarafa-Yasrifu) yang pada dasarnya melampaui batas, berlebihan atau menyimpang dari jalan yang benar. Kata ini bisa merujuk pada pelaku yang melakukan Tindakan berlebihan dalam konsumsi, prilaku dan penggunaan sumber daya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
الَّذِيْنَ يُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ وَلَا يُصْلِحُوْنَ
Allażīna yufsidūna fil-arḍi wa lā yaṣliḥūn(a).
(Mereka) yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak melakukan perbaikan.” (QS Asy-Syu‘ara Ayat 152)
be
.png)
40 minutes ago
1











































