Yulia Sri Kanti , Jurnalis-Jum'at, 25 Oktober 2024 |19:47 WIB
Peran Pemerintah dalam Upaya Penanganan Kesehatan Mental/Freepik
JAKARTA - Kesehatan mental saat ini menjadi sorotan, karena makin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan jiwa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mendorong pemerintah aktif mengampanyekan kebijakan berbasis risiko, terutama kesehatan mental.
Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, Puspita Tri Utami mengatakan, kesehatan mental memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas, hubungan sosial, dan kualitas hidup seseorang. Namun, kesehatan mental kadang diabaikan dan dipandang sebelah mata.
“Edukasi dan kesadaran tentang kesehatan mental serta upaya destigmatisasi merupakan pendekatan-pendekatan strategis untuk mengurangi risiko kesehatan mental,” ujarnya saat diskusi Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) bertajuk “Membangun Kesadaran Risiko Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja” dikutip, Jumat (25/10/2024).
Sehingga, kata dia, pemerintah sangat fokus dan konsisten pada isu kesehatan mental. Sebab fenomena ini seperti gunung es, ketika masyarakat semakin aware, ini akan sangat membantu dan bagus sekali.
“Jika kesadaran pengurangan risiko pada kesehatan mental semakin meningkat, saya yakin visi Indonesia Emas 2045 akan bisa tercapai,”pungkasnya.
Ketua Masindo, Dimas Syailendra, menjelaskan diskusi yang melibatkan pemerintah, peneliti, dan praktisi kesehatan ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju gaya hidup yang sadar risiko.
“Masindo ingin mengajak masyarakat untuk mulai memperhatikan risiko saat bekerja, khususnya kesehatan mental di lingkungan bekerja.
Dikatakannya, tantangan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres, memiliki potensi besar untuk menghambat pencapaian produktivitas masyarakat Indonesia.
“Oleh karena itu, pendekatan pengurangan risiko yang komprehensif, termasuk intervensi kebijakan, edukasi, dan dukungan psikologis, sangat diperlukan,”pungkasnya.
Pakar Kesehatan Publik dan Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Felosofa Fitriya, menekankan pentingya mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko yang memicu gangguan mental di tempat kerja, seperti tekanan pekerjaan berlebih, kurang jelasnya peran, dan minimnya dukungan manajemen.
“Mengelola faktor-faktor ini adalah tantangan besar, namun sangat penting untuk kesehatan mental pekerja,” ujarnya.
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita nasional lainnya