Wiwie Heriyani , Jurnalis-Sabtu, 18 Januari 2025 |17:36 WIB
5 Fakta Lavender Marriage, Pernikahan yang Dikaitkan dengan Sherina Munaf dan Baskara Mahendra, (Foto: Freepik)
Berita perceraian Sherina Munaf dengan Baskara Mahendra belakangan mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali para penggemar.
Selama perjalanan pernikahan, Sherina dan Baskara kerap tampil mesra di depan publik. Keduanya juga sempat menjalankan bisnis kuliner bersama, menunjukkan kerja sama yang solid sebagai pasangan.
Namun, hubungan yang tampak harmonis itu mulai diterpa isu keretakan pada tahun 2024.
Sejak saat itu, pasangan ini jarang terlihat bersama di hadapan publik, yang semakin memperkuat dugaan adanya masalah dalam rumah tangga mereka.
Rumor mengenai keretakan hubungan mereka pun menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Salah satu isu yang mencuat adalah dugaan bahwa pernikahan mereka merupakan "lavender marriage."
Publik pun belakangan banyak yang dibuat bertanya-tanya terkait konsep pernikahan satu ini. Berikut Okezone akan merangkum fakta terkait lavender marriage, dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (18/1/2025).
1. Menikah untuk menutupi orientasi seksual
Lavender marriage atau pernikahan lavender adalah pernikahan campuran antara pria dan wanita yang dilakukan sebagai pernikahan yang dibuat-buat untuk menutupi orientasi seksual salah satu atau kedua pasangan yang mendapat stigma sosial.
2. Pernikahan tanpa perasaan
Lavender Marriage alias pernikahan lavender pada dasarnya adalah pernikahan yang dibuat berdasarkan kenyamanan atau penampilan, di mana pasangan yang terlibat mungkin tidak memiliki perasaan romantis satu sama lain.
3. Sudah ada sejak abad ke-20
Istilah lavender marriage sudah muncul sejak awal abad ke-20, dan digunakan hampir secara eksklusif untuk menggambarkan pernikahan selebritas publik tertentu pada paruh pertama abad ke-20.
Terutama sebelum Perang Dunia II, ketika sikap publik membuat seseorang yang mengakui homoseksualitas tidak mungkin mengejar karier publik, khususnya di industri film Hollywood.
Salah satu penggunaan frasa ini paling awal muncul di pers Inggris pada tahun 1895, pada saat warna lavender dikaitkan dengan homoseksualitas.