Pengusaha Minta Tak Buru-buru Longgarkan Aturan TKDN, Pikirkan Industri RI

1 day ago 6

Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta Presiden Prabowo Subianto tidak langsung melonggarkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Ketua Bidang Industri Manufaktur Apindo Adhi Lukman meminta pemerintah memikirkan juga dampak dari pelonggaran aturan TKDN terhadap industri dalam negeri, terutama yang sudah memenuhi TKDN tinggi.

"Tapi prinsipnya kami sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait, intinya bukan dibuka secara keseluruhan. Usulan Apindo memikirkan industri dalam negeri. Industri dalam negeri, di mana kalau memang tidak siap atau dalam negeri belum siap, tentunya kami berharap arahan Bapak Presiden bisa dilaksanakan secepatnya untuk memudahkan yang kita butuhkan," kata Adhi ditemui di Ayana Midplaza Jakarta, Senin (14/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menambah perlindungan industri dalam negeri, pengusaha juga meminta agar pemerintah memberikan insetif. Hal ini diyakini dapat mendorong keberlangsungan indusri dan pelaku usaha dalam negeri.

"Contohnya misalnya kalau industri susu. Industri susu kan sekarang sekitar 20% masih menyerap lokal, kemudian 80% masih habis. Kalau nanti peternak susu dalam negeri meningkat produksinya, tentunya kita berharap industri dalam negeri juga menyerap semaksimal mungkin," terangnya.

Selain itu dijamin juga kemudahan mengurus izin usaha. Adhi menyebut hal ini juga dapat bermanfaat bagi industri yang telah memenuhi TKDN tinggi.

"Jadi tidak harus berupa fiskal, tapi bisa juga kemudahan perizinan dan lain sebagainya, sehingga ini akan mendorong pelaku usaha dalam negeri untuk berlomba-lomba memanfaatkan produk lokal," tutur Adhi.

Sebelumnya, Prabowo akan menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengubah aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk industri. Aturan tersebut akan diubah usai mendapatkan usulan dari para pengusaha dalam acara Sarasehan Ekonomi hari ini.

Menurutnya memang aturan TKDN dibuat demi mempertahankan komponen lokal. Hanya saja, bila aturan ini terus-menerus dipertahankan bisa-bisa industri Indonesia tidak kompetitif.

"Saya sudah kasih instruksi TKDN, sudah lah niatnya baik nasionalisme, kalau sudah kenal saya lama ya saya itu paling nasionalis, kalau jantung saya dibuka mungkin yang keluar merah putih. Tapi kita harus realistis, kalau TKDN dipaksakan, kita bisa jadi kalah, tidak kompetitif," sebut Prabowo dalam acara yang dihelat di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).

"TKDN fleksibel saja lah diganti dengan insentif, tolong ya para pembantu saya menteri saya, udah lah realistis, TKDN dibikin realistis aja," sambung Prabowo.

(ada/hns)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |