.png)
2 hours ago
2
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transformasi digital Bank Mandiri terus menunjukkan hasil positif. Aplikasi Livin’ by Mandiri kini telah digunakan 32,9 juta nasabah, tumbuh 27 persen secara tahunan (yoy).
Direktur Operations Bank Mandiri Timothy Utama menuturkan, tingkat adopsi Livin’ semakin mendekati 100 persen. "Sebanyak 96 persen nasabah sudah menggunakan Livin’ dan 91 persen rekening baru dibuka melalui aplikasi ini," kata Timothy dalam paparan kinerja Bank Mandiri semester I 2025 di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Kuatnya penetrasi digital mendorong peningkatan transaksi. "Frekuensi, nilai transaksi, dan fee based income masing-masing tumbuh double digit sebesar 26 persen, 11 persen, dan 17 persen year-on-year," ujar Timothy.
Tak hanya ritel, layanan wholesale banking juga makin terkonsolidasi lewat platform Kopra by Mandiri. Nilai transaksi Kopra tembus Rp12.170 triliun hingga Juni 2025 atau tumbuh 22 persen yoy. Dana giro yang terhubung dengan Kopra pun mencapai Rp615 triliun, naik 10 persen yoy.
"Solusi transaksi yang kami hadirkan semakin lengkap, mulai dari manajemen likuiditas, integrasi penagihan dari Kopra ke Livin’, hingga platform pemesanan distributor," jelas Timothy.
Di sisi lain, Livin’ Merchant telah digunakan oleh 2,8 juta pelaku usaha atau naik 35 persen yoy. "Kini UMKM bisa menerima pembayaran QR, kartu, hingga pencairan real time. Hasilnya, frekuensi transaksi bulanan Livin’ Merchant 1,58 kali lebih tinggi dibanding EDC konvensional," ujarnya.
Menurut Timothy, strategi digital Bank Mandiri bertujuan memperluas akses keuangan, mendukung inklusi, sekaligus menjaga daya saing di tengah transformasi perbankan. "Dengan integrasi ekosistem digital, Mandiri memperkuat posisi sebagai bank transaksi utama baik untuk ritel maupun wholesale," kata Timothy.
Ekspansi ke China dan Korsel
Bank Mandiri mencatat lonjakan signifikan pada transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Dalam dua tahun terakhir, transaksi QR bayar di aplikasi Livin’ tumbuh 7,7 kali lipat.
