Pemerintah Targetkan FS 18 Proyek Hilirisasi Rampung Akhir 2025

1 hour ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan penyusunan studi kelayakan (feasibility study/FS) untuk 18 proyek hilirisasi rampung pada akhir 2025. Saat ini, pengerjaan FS tersebut tengah dilakukan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ahmad Erani Yustika menegaskan seluruh proyek tetap akan melalui tahapan FS sebelum dieksekusi. “Sekarang sedang dalam pengerjaan FS oleh Danantara. Pasti akan ada yang bertahap, misalnya storage dulu atau alumina dulu. Tapi semuanya dipastikan selesai akhir tahun ini karena harus segera dieksekusi proyeknya,” kata Erani di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Sebelumnya, Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional telah menyerahkan 18 dokumen pra-studi kelayakan (pra-FS) kepada Danantara. Penyerahan dilakukan oleh Menteri ESDM sekaligus Ketua Satgas Hilirisasi Bahlil Lahadalia kepada CEO Danantara Rosan Roeslani di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada 22 Juli 2025. Total nilai investasi 18 proyek tersebut mencapai 38,63 miliar dolar AS atau setara Rp 618,13 triliun.

“Dari 18 proyek tersebut, delapan proyek hilirisasi di sektor mineral dan batubara, dua proyek transisi energi, dua proyek ketahanan energi, tiga proyek hilirisasi pertanian, serta tiga proyek hilirisasi kelautan dan perikanan. Ini di luar ekosistem baterai mobil khusus yang kita akan bangun,” ujar Bahlil kala itu.

Bahlil menyebut investasi ini akan membuka ratusan ribu lapangan kerja serta mendorong pemerataan ekonomi. Satgas, menurutnya, akan berkoordinasi dengan Danantara terkait skema pembiayaan, model bisnis, penetapan lokasi, hingga penyelesaian persoalan lahan dan mitigasi sosial-lingkungan.

CEO Danantara Rosan Roeslani menambahkan, sektor hilirisasi menyumbang porsi signifikan dalam investasi nasional.

“Kurang lebih dari investasi yang masuk di kloter kedua, kontribusinya dari Rp 950 triliun lebih itu mencapai 30 persen, itu berdasarkan dari hilirisasi,” ujar Rosan.

Ia menegaskan Danantara telah memperoleh komitmen pendanaan sebesar 7 miliar dolar AS dari sejumlah sovereign wealth fund (SWF) global, antara lain Qatar, China Investment Corporation (CIC), dan Russian Direct Investment Fund (RDIF).

Berdasarkan kajian awal Satgas, sektor minerba menjadi yang terbesar dengan delapan proyek senilai 20,1 miliar dolar AS dan potensi serapan 104.974 tenaga kerja. Proyek pertanian dan kelautan masing-masing menyerap 23.950 dan 67.100 tenaga kerja. Transisi energi mencatat investasi 2,5 miliar dolar AS dengan potensi 29.652 tenaga kerja.

Proyek ketahanan energi mencapai 14,5 miliar dolar AS dengan potensi serapan 50.960 tenaga kerja. Secara keseluruhan, ke-18 proyek hilirisasi itu diperkirakan menciptakan 276.636 lapangan kerja langsung maupun tidak langsung.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |