Bank Mandiri Turunkan Target NIM dan Biaya Kredit 2025

1 hour ago 2

Bank Mandiri merevisi target kinerja 2025 dengan menurunkan proyeksi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dan biaya kredit (cost of credit/CoC). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri merevisi target kinerja 2025 dengan menurunkan proyeksi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dan biaya kredit (cost of credit/CoC). Sementara itu, target pertumbuhan kredit tetap dipertahankan.

Dalam paparan kinerja kuartal II 2025, manajemen menyampaikan target NIM berada di kisaran 4,8–5,0 persen, turun dari proyeksi sebelumnya 5,0–5,2 persen. Penurunan ini dipicu oleh kenaikan biaya dana. Di sisi lain, target CoC dipangkas menjadi 0,8–1,0 persen, lebih rendah dibanding kisaran awal 1,0–1,2 persen. Perubahan ini mencerminkan kualitas aset yang lebih baik.

Adapun target pertumbuhan kredit tetap di level 8–10 persen hingga akhir tahun, dari posisi Juni 2025 yang sudah naik 11 persen secara tahunan. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Mochamad Rizaldi menilai penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia memberi ruang bagi perbankan menekan biaya dana.

“Kami menilai penurunan suku bunga acuan sebagai salah satu sinyal positif bagi stabilitas pasar keuangan domestik. Hal ini membuka ruang untuk mengelola biaya dana secara disiplin dan menyusun harga produk dengan tetap mempertimbangkan dinamika makroekonomi, industri, likuiditas, dan prospek pertumbuhan ke depan,” ujarnya dalam paparan publik laporan keuangan kuartal II 2025 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digelar secara daring, Jumat (19/9/2025).

Rizaldi menegaskan, strategi Bank Mandiri adalah menjaga keseimbangan antara ekspansi kredit dan kualitas aset. “Untuk menjaga kinerja kredit dan profitabilitas, Bank Mandiri fokus pada keseimbangan antara ekspansi dan kualitas, termasuk diversifikasi portofolio kredit untuk mengoptimalkan risk-return dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian,” kata Rizaldi.

Selain itu, Bank Mandiri mendukung kebijakan pemerintah melalui penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) Rp55 triliun di perseroan. Penempatan dana ini memperkuat likuiditas serta kapasitas pembiayaan Bank Mandiri untuk meningkatkan penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas pemerintah, terutama UMKM dan sektor produktif yang berkontribusi pada peningkatan daya saing ekspor, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan ekonomi kerakyatan.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |