Penampakan 7 Pendaki Nekat Naik Gunung Semeru, TNBTS: Kita akan Blacklist

4 days ago 9

MALANG, iNews.id - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) masih mencari tujuh pendaki yang nekat mendaki Gunung Semeru. Aksi ketujuh pendaki itu viral di media sosial. Mereka diduga naik ke puncak Mahameru lewat jalur ilegal. 

Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan, sudah berupaya menelusuri keberadaan terduga pendaki ilegal yang naik ke puncak. Dari hasil penelusuran diketahui akun WhatsApp dan media sosial milik yang bersangkutan sudah hilang.

Viral 9 Pemuda Nekat Mendaki Gunung Marapi, BKSDA Sumbar Ancam Pidanakan

Baca Juga

Viral 9 Pemuda Nekat Mendaki Gunung Marapi, BKSDA Sumbar Ancam Pidanakan

"Saya juga pastikan juga ke teman-teman kita yang menjaga petugas di sana, kalau lihat rentang tanggalnya, pada hari itu mereka juga meskipun ditutup kita memperbaiki sarana mengecek di sana, dengan teman-teman Gimbal Alas itu menyampaikan sampai Ranu Kumbolo tidak ketemu," kata Rudijanta Tjahja Nugraha, saat dikonfirmasi pada Jumat (24/1/2025).

Menurut dia, para pendaki naik ke puncak Gunung Semeru dipastikan melalui jalur ilegal. Sebab, dari hasil pintu-pintu masuk dan jalur pendakian resmi, tidak bertemu dengan rombongan 7 pendaki yang diduga naik ke puncak Gunung Semeru.

Gunung Semeru Ditutup, Sekelompok Pendaki malah Nekat sampai ke Puncak

Baca Juga

Gunung Semeru Ditutup, Sekelompok Pendaki malah Nekat sampai ke Puncak

"Jadi kita tidak bilang orang itu tidak ada, kalau ada pasti dia pakai jalur-jalur bukan jalur biasa, namanya jalur ilegal, bukan jalur umum," kata dia.

Dari penelusuran video tersebut diakui memang identik dengan puncak Gunung Semeru. Tapi, masih meragukan bahwa pendakian itu terjadi pada musim hujan, karena cuaca cerah di latar belakang gunung tersebut.

Video Viral Detik-Detik Perempuan Nekat Mendaki Gunung Dukono saat Erupsi, Netizen Marah!

Baca Juga

Video Viral Detik-Detik Perempuan Nekat Mendaki Gunung Dukono saat Erupsi, Netizen Marah!

"(Video identik dengan Gunung Semeru) Iya, kalau nonton pastinya kita juga tidak begitu yakin, tapi kalau nonton memang itu relatif barulah ya foto itu," katanya.

Dia menegaskan, TNBTS akan menjatuhkan sanksi kepada ketujuh pendaki ilegal itu berupa memblokir akses pendakian ke seluruh gunung di kawasan konservasi. Sebab selama ini diketahui ada kesepakatan antar taman nasional, untuk memblokir para pendaki yang tidak taat aturan.

"Kalau ketemu kita akan banned, kita informasikan ke terutama di gunung-gunung di kawasan konservasi, karena itu kesepakatan kita di KSDAE (Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosiste), dibanned saja. Apa pun harus dihargai karena kan tutup, kalau ditutup ya ditutup," katanya.

Sebelumnya, video 7 orang pendaki yang diduga muncak ke Gunung Semeru beredar di media sosial (medsos). Video pendakian itu beredar di tengah penutupan aktivitas pendakian di Gunung Semeru akibat cuaca buruk sejak 2 Januari 2025 hingga sekarang.

Dalam video yang beredar, pendaki mengabadikan video diduga di atas puncak Gunung Semeru. Video itu diduga didapat dari status WhatsApp seseorang dengan nama Muhammad Agip, dan direkam serta disebarkan di media sosial.

Para pendaki itu juga terlihat mengabadikan momen di puncak Gunung Semeru, yang sebenarnya pendakiannya ditutup karena cuaca buruk dan aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.

Aktivitas pendakian memang telah dibuka normal kembali pada 23 Desember 2024. Tapi aktivitas pendakian kali ini memang dibatasi hingga Danau Ranukumbulo, dengan pertimbangan keselamatan pendaki. Sebab meski Gunung Semeru berada di level dua atau waspada, beberapa kali erupsi dan aktivitas vulkanik keluar dari gunung setinggi 3.663 Mdpl di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang.

Tapi karena adanya cuaca ekstrem di area Gunung Semeru pendakian ke Ranukumbulo, diputuskan oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNTBS) ditutup sejak 2 - 16 Januari 2025. Penutupan aktivitas pendakian itu juga diperpanjang darı 16 Januari hingga 8 Febuari 2025 mendatang.

Editor: Kastolani Marzuki

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |