Ratusan ribu orang diperkirakan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025) di Lapangan Santo Petrus, termasuk para pemimpin dunia.
Pemakaman Paus Fransiskus Digelar Hari Ini, Sederet Pimpinan Dunia Hadir. (Foto: Getty Images/BBC)
IDXChannel - Ratusan ribu orang diperkirakan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025) di Lapangan Santo Petrus. Beberapa yang akan hadir di antaranya para pemimpin dunia, seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Selain itu, beberapa kepala negara dan bangsawan telah mengonfirmasi kehadiran mereka, termasuk Pangeran William, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Raja Spanyol Felipe VI dan Ratu Letizia, serta Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.
Upacara pemakaman tersebut pun bakal menjadi pertemuan para pemimpin dunia sejak pelantikan Presiden AS Donald Trump. Kehadiran para pemimpin dunia tak lepas dari peran Paus Fransiskus yang vokal tentang isu-isu global, bahkan terkadang berbeda pendapat dengan para pemimpin dunia, yang beberapa di antaranya akan hadir di pemakaman.
Para pejabat tinggi akan duduk di sisi kanan alun-alun, yang menghadap Basilika, dengan kepala negara Argentina dan Italia duduk di kursi paling depan.
Kemudian akan diikuti oleh kepala negara yang akan duduk dalam urutan abjad menurut negara, dalam bahasa Prancis.
Para pemimpin dunia yang bakal hadir di antaranya Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer dan Pangeran William. Starmer menggambarkan kepemimpinan Paus Fransiskus sebagai "berani" dalam sebuah pernyataan setelah kematiannya dan mengatakan bahwa ia adalah seorang paus untuk orang miskin, yang tertindas, dan yang terlupakan.
Sementara itu, Pangeran William akan menghadiri pemakaman atas nama ayahnya, Raja Charles III, sesuai dengan tradisi terkini. Raja, saat ia menjadi Pangeran Wales, menghadiri pemakaman Paus Yohanes Paulus II pada 2005 atas nama Ratu Elizabeth II.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva yang memiliki hubungan pribadi dengan Paus, dan ibu negara Janja Lula da Silva, akan menghadiri pemakaman tersebut.
Brasil merupakan rumah bagi populasi Katolik terbesar di dunia, dengan lebih dari 100 juta umat Katolik. Menyusul berita kematian Paus Fransiskus pada hari Senin, Lula mengumumkan tujuh hari berkabung.
"Hari ini, umat manusia kehilangan suara rasa hormat dan sambutan bagi orang lain," kata Lula dilansir dari BBC, Sabtu (26/4/2025).
Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia dan ibu negara Melania akan menghadiri pemakaman Paus, yang menandai perjalanan luar negeri pertama dalam masa jabatan keduanya sebagai presiden AS.
Setelah berita kematian Paus tersebar, Trump memerintahkan agar semua bendera federal dan negara bagian dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mendiang Paus. Ia menyebut Paus Fransiskus sebagai orang yang sangat baik yang mencintai dunia.
“ia sangat mencintai orang-orang yang sedang mengalami masa sulit,” ujar Trump.
Keduanya pernah berselisih pendapat di masa lalu. Pada 2016, Paus Fransiskus mengkritik usulan Trump untuk membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko, dengan mengatakan bahwa orang yang hanya berpikir tentang membangun tembok dan tidak membangun jembatan, bukanlah orang Kristen.
Trump membalas dengan mengatakan: "Memalukan bagi seorang pemimpin agama untuk mempertanyakan iman seseorang."
Setelah Trump bertemu dengan Paus dalam perjalanan ke Vatikan pada tahun 2017, ia berkata: "Ia hebat, ia sangat hebat. Kami mengadakan pertemuan yang fantastis."
Meski begitu, pada Februari 2025 lalu, Paus Fransiskus kembali mengkritik kebijakan Trump terkait deportasi massal yang dia sebut sebagai krisis besar.