Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melonjak tajam sepanjang pekan ini, didorong aksi akumulasi investor, termasuk asing.
Asing Getol Borong, Saham Unilever (UNVR) Melesat 32 Persen Sepekan. (Foto: Freepik)
IDXChannel – Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melonjak tajam sepanjang pekan ini, didorong aksi akumulasi investor, termasuk asing, yang merespons positif perbaikan kinerja keuangan perseroan.
Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham UNVR ditutup menguat 17,06 persen ke level Rp1.750 per saham pada Jumat (25/4/2025), usai sempat menyentuh Rp1.865 per saham selama perdagangan intraday.
Volume perdagangan tercatat mencapai 238,8 juta saham, jauh di atas rata-rata 20 hari terakhir yang berada di kisaran 53 juta saham. Lonjakan volume ini mencerminkan meningkatnya tekanan beli dari pelaku pasar.
Dalam sepekan, saham UNVR tercatat naik lima hari berturut-turut dan selalu mengakhiri sesi di zona hijau. Sepanjang periode tersebut, saham ini telah menguat 32,58 persen, sementara dalam sebulan terakhir melonjak hingga 40,56 persen.
Aksi beli investor asing juga tercatat signifikan. Dalam dua hari terakhir, nilai beli bersih di pasar reguler mencapai Rp56,1 miliar. Khusus pada Jumat, nilai net buy asing tercatat sebesar Rp36,7 miliar.
Lonjakan minat terhadap saham UNVR pada akhir pekan lalu turut tercermin dalam pola grafik teknikal yang membentuk gap up, menandakan tingginya permintaan sejak awal sesi perdagangan.
Diberitakan sebelumnya, Unilever Indonesia melaporkan kinerja positif pada tiga bulan pertama 2025.
Perusahaan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp9,5 triliun dan laba bersih Rp1,2 triliun.
Pencapaian ini menunjukkan pemulihan signifikan dari kuartal sebelumnya. Penjualan naik 21,6 persen quarter-over-quarter (QoQ), sementara laba tumbuh 244,7 persen (QoQ), kendati secara tahunan terkoreksi 14,6 persen year-on-year (YoY)
“Meski hasil kuartal pertama kami masih terkoreksi dibandingkan tahun sebelumnya, kami berhasil mencatatkan peningkatan kuartal ke kuartal dalam hal pertumbuhan dan profitabilitas,” ujar Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap dalam keterangan resminya, Rabu (24/4/2025).
Penjualan domestik menjadi penopang utama didukung segmen home and personal care. Marjin laba sebelum pajak juga meningkat 16,8 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Benjie menuturkan UNVR terus memperkuat merek-merek inti seperti Clear, Royco, dan Sunlight melalui pendekatan 6P-Product, Price, Place, Promotion, Preposition, dan Pack.
Selain itu, peluncuran produk baru seperti Dove Pro-Ceramide Serum dan Glow & Lovely DermaGlow juga memperkuat penetrasi di segmen premium dan value.
Perseroan juga memanfaatkan momentum Ramadan dan Idulfitri dengan menggelar kampanye tematik melalui brand Bango. Strategi tersebut dinilai efektif mendorong engagement dan meningkatkan penjualan musiman.
“Kami telah membuat kemajuan dalam mengurangi stok pelanggan, menstabilkan harga pada kanal penjualan kami dan meningkatkan profitabilitas mitra distributor kami, serta memberikan tingkat layanan pelanggan yang lebih baik. Kemajuan ini memberikan fondasi yang kokoh untuk mendorong pertumbuhan di masa depan,” tutur dia.
Transformasi distribusi berbasis teknologi turut berkontribusi terhadap kinerja. Melalui aplikasi Sahabat Warung, penjualan UNVR melalui jalur distribusi meningkat, dengan kontribusi naik hingga 22 persen terhadap total penjualan Distributive Trade.
“Kami memanfaatkan teknologi untuk memperkuat jaringan distribusi, meningkatkan efisiensi, dan mendapatkan visibilitas yang lebih baik terhadap operasional kami,” ujar Benjie.
Berikut versi yang telah diperbaiki agar lebih luwes, jelas, dan enak dibaca:
Komentar Analis
Menurut analisis Stockbit, UNVR membukukan laba bersih sebesar Rp1,24 triliun pada kuartal I-2025, turun 15 persen secara tahunan namun melonjak 245 persen dibanding kuartal sebelumnya. Capaian ini melampaui ekspektasi konsensus, setara 32 persen dari estimasi laba 2025 versi konsensus.
“Program pembenahan mulai menunjukkan hasil dari sisi efisiensi biaya, tetapi tren pendapatan masih tergolong lemah. Margin pulih signifikan pada 1Q25 di tengah penurunan pendapatan,” demikian mengutip Stockbit.
Pemulihan ini sejalan dengan pandangan Stockbit sebelumnya bahwa fase terburuk dalam kinerja UNVR kemungkinan telah berlalu. Sebagai gambaran, berikut tren pertumbuhan laba bersih UNVR secara tahunan sejak kuartal I-2024:
- 1Q24: +3 persen
- 2Q24: -25 persen
- 3Q24: -62 persen
- 4Q24: -41 persen
- 1Q25: -15 persen
Dalam earnings call pada Kamis (24/4), manajemen UNVR juga tetap mempertahankan panduan bahwa dampak positif dari program pembenahan akan terlihat lebih nyata pada paruh kedua 2025.
“Setelah pembenahan pada sisi biaya, kami menilai UNVR perlu menunjukkan progres pada sisi pendapatan, yang kami nilai berpotensi mendorong pemulihan harga saham secara lebih signifikan,” ujar analis Stockbit. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.