JEPARA - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B Expansion (Jawa 4) Unit 5 dan 6 menggunakan teknologi canggih. Teknologi yang bernama Ultra-Supercritical (USC) ini bisa mengurangi emisi karbon PLTU hingga 10%.
Direktur Utama PT Bhumi Jati Power (BJP) Boy Gemino Kalauserang menjelaskan, penggunaan teknologi ini bisa meningkatkan efisiensi pembangkit listrik.
"Dibandingkan dengan yang tidak pakai USC, pengurangan emisi karbon bisa 8-10%," kata Boy saat melakukan kunjungan ke PLTU Tanjung Jati, Jepara, Rabu (23/10/2024).
Teknologi pembakaran batu bara USC yang merupakan salah satu teknologi terbaik di bidang pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Teknologi USC menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi dalam siklus termal uap, sehingga mengurangi konsumsi batu bara dibandingkan dengan teknologi lainnya.
"Bisa kelihatan bedanya cerobong PLTU yang pakai teknologi USC itu tidak ada asapnya," papar Boy.
(Cerobong PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 tak berasap, foto: Okezone)
Dalam kesempatan yang sama, Site Project Manager BJP Hadi Suwasono pun menjabarkan beberapa keunggulan dari teknologi USC. Yang pertama adalah efisiensi Tinggi. USC mampu meningkatkan efisiensi pembangkit listrik secara signifikan, memungkinkan lebih banyak listrik dihasilkan dari jumlah bahan bakar yang sama.
"Teknologi ini dari Jepang, bisa lebih efisien jika pakai USC ini," ucap dia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari