Operasi Zebra Samrat Jaring 4.103 Pelanggar Lalu Lintas di Sulut

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO, – Selama sepekan pelaksanaan Operasi Zebra Samrat di wilayah Polda Sulawesi Utara (Sulut), polisi berhasil menjaring sebanyak 4.103 pelanggar lalu lintas. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.045 pelanggar diberi teguran, sebagaimana disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah P Hasibuan di Manado, Rabu.

Peningkatan jumlah pelanggaran lalu lintas ini cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencatat 1.516 pelanggaran. Tahun ini, angka pelanggaran meningkat sebesar 170 persen menjadi 4.103 kasus. Dari total pelanggaran tersebut, 183 pelanggaran dikenakan tilang manual dan 875 pelanggaran ditindak melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis.

Jenis pelanggaran pada kendaraan roda dua umumnya meliputi tidak menggunakan helm SNI, berboncengan lebih dari satu orang, melawan arus, serta pengendara di bawah umur. Sementara pada kendaraan roda empat, pelanggaran didominasi oleh tidak menggunakan safety belt, menggunakan ponsel saat berkendara, dan pengendara di bawah umur.

Kecelakaan Lalu Lintas Selama Operasi

Selama pelaksanaan Operasi Zebra Samrat, tercatat 21 kasus kecelakaan lalu lintas, dengan satu korban meninggal dunia dan 31 orang mengalami luka ringan. Kota Manado menjadi wilayah dengan jumlah kecelakaan terbanyak, yakni 10 kasus. Disusul Kota Tomohon dengan empat kasus, Kota Bitung tiga kasus, serta masing-masing satu kasus di Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Kombes Pol Alamsyah P Hasibuan berharap operasi ini membawa dampak positif bagi masyarakat. Selain penindakan, petugas juga memberikan edukasi mengenai keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas melalui berbagai media. "Kami berharap dengan adanya operasi ini dapat meningkatkan kepatuhan dan disiplin warga terhadap aturan dalam berlalu lintas," ujarnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara