Jakarta -
Peluncuran Indonesia Central Cloud Region yang digagas Microsoft di Indonesia diharapkan menjadi pusat data lokal yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital, pengembangan keterampilan teknologi dan kolaborasi lintas sektor. Hal ini dinilai menjadi langkah penting dalam mendukung teknologi baru dan meningkatkan talenta-talenta ekonomi kreatif di Indonesia.
Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya mengatakan kehadiran Indonesia Central Cloud Region dari Microsoft dapat membantu dalam upaya menciptakan lebih banyak peluang ekonomi kreatif di era digital.
"Sebagai bagian dari komitmen untuk adaptasi terhadap teknologi baru yang memungkinkan adanya transfer of knowledge kepada para pegiat ekonomi kreatif, Kementerian Ekraf mendukung Indonesia Central Cloud Region by Microsoft menjadi pusat data lokal untuk tingkatkan kapasitas talenta digital," ujar Teuku Riefky dalam keterangan tertulis, Kamis (29/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teuku Riefky menyebut penggunaan teknologi baru yang lebih sistematis di era digital akan mendorong akselerasi ekosistem ekonomi kreatif dari hal-hal yang bersifat konvensional menjadi serba digital.
"Keberadaan teknologi selalu melihat adanya peluang baru dari hal-hal yang bisa dikerjakan secara manual berubah ke bentuk digital. Teknologi baru dari Microsoft, yang akan membantu terbentuknya ekosistem ekonomi kreatif yang berdaya saing global," ungkap Teuku Riefky.
Lebih lanjut, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan pentingnya upaya pemerintah menarik kerja sama perusahaan global dan mempercepat pembinaan talenta digital yang membawa pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kehadiran Indonesia Central Cloud Region tentu mencerminkan dua hal penting. Pertama, adanya kepercayaan terhadap arah kebijakan pemerintah di bidang digital yang semakin konsisten, responsif dan terbuka terhadap kolaborasi secara global. Kedua, Indonesia dinilai memiliki kesiapan untuk mengelola teknologi dengan talenta digital yang mumpuni dan ekosistem digital yang inklusif, aman, serta berkelanjutan," ungkap Meutya Hafid.
Adapun tujuan Microsoft membangun dan mengoperasikan pusat data di Indonesia yaitu untuk mendukung kedaulatan data yang memungkinkan penyimpanan data di dalam negeri dan mendorong transformasi digital serta Artificial Intelligence (AI) di Indonesia. Sebagai tambahan, Microsoft sendiri telah investasi sebesar US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 27,54 triliun (kurs 16.200) di Indonesia.
"Microsoft sudah investasi sebesar US$ 1,7 miliar di Indonesia sebagai bentuk komitmen jangka panjang terhadap masa depan digital Indonesia. Selain itu, Microsoft juga siap membangun infrastruktur kecerdasan artifisial (AI) dan komputasi awan (cloud) dengan memberi kesempatan pelatihan digital bagi 840.000 warga Indonesia," ungkap President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir.
(acd/acd)