Menperin Tengah Godok Pembiayan Industri Hijau Lewat Pengembangan Gisco

19 hours ago 9

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan sedang merancang aturan mengenai pembiayaan transformasi industri ramah lingkungan.

Menperin Tengah Godok Pembiayan Industri Hijau Lewat Pengembangan Gisco. (Dok. Kemenperin)

Menperin Tengah Godok Pembiayan Industri Hijau Lewat Pengembangan Gisco. (Dok. Kemenperin)

IDXChannel - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan sedang merancang aturan mengenai pembiayaan transformasi industri ramah lingkungan. Untuk mewujudkan hal itu, Kemenperin mengembangkan GISCO (Green Industry Service Company), yang akan menjembatani pelaku industri dengan penyedia pembiayaan hijau agar industri tidak terbebani biaya transisi energi bersih.

"Kami sekarang sudah dalam proses persiapan penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian tentang fasilitasi pembiayaan industri hijau. Nanti akan diatur keberadaan atau pendirian Green Industry Service Company atau GISCO. Kami fasilitatornya," kata Agus dalam acara Mata Lokal Fest 2025 di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Agus menjelaskan dalam pembentukan GISCO akan ada investor yang berasal dari financial institution, untuk mendanai proyek industri hijau yang diajukan perusahaan. Langkah ini diambil sebagai solusi bagi perusahaan.

Menurutnya, saat ini banyak perusahaan yang menganggap transformasi ke industri hijau menjadi sebuah cost atau biaya pengeluaran.

"Transformasi ini pasti mahal dan sebagian besar perusahaan masih menganggap bahwa ini cost bukan investasi. Oleh sebab itu pemerintah juga harus hadir dan membantu dengan bagaimana kita bisa menyiapkan dana-dana yang bisa dipergunakan oleh perusahaan untuk transformasi," ujar Menperin.

Selain itu, unit ini juga melakukan upaya untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan. Adapun pengembangan unit ini bertujuan untuk mewujudkan karbon bersih (Net Zero Emissions/NZE) sektor perindustrian pada tahun 2050.

"Pertumbuhan di sektor industri, harus kita akui juga berkontribusi pada peningkatan jumlah emisi. Dari 2011 sampai 2023, emisi sektor industri di Indonesia naik dua kali lipat dan diproyeksikan akan terus naik seiring pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

Ia menambahkan untuk mencapai target NZE, selain mengembangkan Gisco Kemenperin juga menetapkan strategi dekarbonisasi, meliputi penyusunan peta jalan dekarbonisasi industri, mekanisme perdagangan karbon sektor industri, kebijakan pengurangan emisi sektor industri, implementasi ekonomi sirkular, carbon capture and utilization, serta standar industri hijau.

Terdapat sembilan sektor industri yang menjadi prioritas pengurangan emisi, yakni industri semen, ammonia, logam, pulp dan kertas, tekstil, kimia, keramik dan kaca, makanan dan minuman, serta transportasi.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |