Dua anak usaha dari konglomerasi besar Tanah Air mencuri perhatian pasar saham Indonesia di awal 2025.
Mengintip 2 Saham IPO Paling Dinanti di Awal 2025: RATU dan CBDK. (Foto: Raharja Energi Cepu)
IDXChannel – Dua anak usaha dari konglomerasi besar Tanah Air mencuri perhatian pasar saham Indonesia di awal 2025.
Kedua perusahaan tersebut adalah PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) milik Hapsoro, serta PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang dikendalikan taipan Aguan dan Grup Salim.
Dengan latar belakang bisnis yang kuat dan dukungan pengendali besar, kedua perusahaan ini menawarkan peluang investasi yang tak hanya menjanjikan, tetapi juga mencerminkan daya tarik masing-masing sektor.
Namun, bagaimana valuasi keduanya jika dibandingkan dengan pesaing?
RATU Dampingi RAJA
RATU akan menawarkan hingga 543,01 juta saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dengan harga di penawaran umum di angka Rp1.150 per saham.
Dengan kisaran tersebut, RATU menargetkan perolehan dana sekitar 624,5 miliar, yang mengimplikasikan valuasi sebesar Rp3,1 triliun.
Periode bookbuilding berlangsung pada 17–23 Desember 2024, sementara penawaran umum dijadwalkan pada 2–6 Januari 2025. Jika sesuai rencana, saham RATU akan resmi tercatat di BEI pada 8 Januari 2025.
Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani mencatat, dalam riset pada Senin (16/12/2024), valuasi IPO RATU berada di kisaran 6,0–7,6 kali berdasarkan rasio price-to-earnings (P/E) di semester I-2024 (1H24) TTM (trailing twelve months) dan price-to-book value (P/BV) pasca-IPO sekitar 2,98–3,26 kali.
Valuasi ini lebih rendah dibandingkan induk usahanya, RAJA, yang diperdagangkan pada P/E 23,8 kali dan P/BV 4,6 kali.
Namun, mengutip Hendriko, valuasi RATU cenderung lebih tinggi dibandingkan pesaing (peers) di sektor migas, seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
MEDC diperdagangkan pada P/E 4,7 kali dan P/BV 0,8 kali, sementara ENRG pada P/E 5,1 kali dan P/BV 0,6 kali per 9M24.
Aguan-Salim Boyong CBDK
Sementara, CBDK akan menawarkan hingga 566,89 juta saham atau setara 10 persen dari modal ditempatkan, dengan harga IPO saat penawaran umum dipatok di angka Rp4.060 per saham.
Dari IPO ini, CBDK menargetkan dana Rp2,3 triliun, dengan valuasi mencapai Rp23 triliun.
Periode bookbuilding berlangsung pada 13–20 Desember 2024, dengan penawaran umum dijadwalkan pada 3–9 Januari 2025. Saham CBDK diperkirakan akan melantai di bursa pada 13 Januari 2025.
Stockbit Research Team, dalam riset pada13 Desember 2024, memperkirakan valuasi IPO CBDK berada pada diskon 45–61 persen dari estimasi net asset value (NAV) perusahaan sebesar Rp37,4 triliun untuk 100 persen kepemilikan.
Diskon ini, kata Stockbit, membuat CBDK terlihat lebih menarik dibandingkan PANI, induk usahanya, yang valuasi pasarnya sudah lebih premium dibandingkan NAV yang Stockbit estimasikan.
CBDK mengelola lahan strategis, termasuk kawasan CBD Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), yang dianggap sebagai aset premium. Pemegang saham utama CBDK terdiri dari PANI (51 persen), PT Agung Sedayu (24,5 persen), dan PT Tunas Mekar Jaya (24,5 persen).
Mana yang Lebih Menarik?
IPO RATU menawarkan valuasi yang kompetitif di sektor migas, meski lebih tinggi dari pesaing seperti MEDC dan ENRG. Sementara itu, IPO CBDK memberikan peluang bagi investor dengan valuasi yang berada di diskon signifikan dari NAV, terutama karena CBDK memiliki landbank premium di PIK2.
Yang jelas, investor perlu mempertimbangkan sektor, rekam jejak pengendali dan manajemen, prospek bisnis, serta valuasi masing-masing sebelum menentukan pilihan investasi. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.