Luhut Lobi Eropa Percepat Perjanjian Dagang di Tengah Gonjang-ganjing Tarif AS

22 hours ago 4

Jakarta -

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menerima delegasi Komite Perdagangan Internasional Parlemen Uni Eropa (European Parliament's Committee on International Trade/INTA) pagi ini. Pertemuan ini disebut Luhut menjadi salah satu upaya pemerintah mempercepat penyelesaian perjanjian dagang dengan Benua Biru.

Luhut melakukan pertemuan dengan delegasi yang dipimpin langsung oleh Anggota Parlemen UE Bernd Lange. Penyelesaian perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) jadi bahasan utama dalam pertemuan Luhut, Lange, dan para delegasinya pagi ini.

IEU CEPA disebut Luhut sebagai perjanjian dagang komprehensif yang dirancang untuk membuka akses pasar, memperkuat investasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pagi ini saya menerima delegasi Komite Perdagangan Internasional (INTA) dari Parlemen Uni Eropa yang dipimpin oleh Hon. Bernd Lange. Pertemuan ini menjadi bagian penting dari upaya mempercepat penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA)," tulis Luhut dalam catatan pada unggahannya di Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Selasa (15/4/2025).

Eks Menko Kemaritiman dan Investasi itu menyatakan IEU-CEPA bisa menjadi pasar baru bagi Indonesia untuk mengurangi pangsa pasar di negara tertentu, khususnya di Amerika Serikat (AS). Apalagi setelah AS menerapkan kebijakan tarif impor tinggi bagi produk Indonesia.

"Di tengah ketidakpastian perdagangan global akibat kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat, percepatan IEU-CEPA kami pandang sebagai langkah strategis untuk mendiversifikasi mitra dagang dan mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu," sebut Luhut.

"Uni Eropa adalah salah satu mitra dagang dan investasi utama bagi Indonesia, serta menjadi pintu masuk penting ke pasar global yang lebih luas," tambahnya menjelaskan.

Negosiasi IEU-CEPA sendiri telah berlangsung hampir satu dekade, dengan total 19 putaran pembahasan sudah dilakukan. Perjanjian ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia, khususnya di sektor-sektor unggulan seperti tekstil, alas kaki, pertanian, dan perikanan.

"Kami juga menegaskan komitmen terhadap reformasi dan deregulasi kebijakan perdagangan, sejalan dengan arahan Presiden @prabowo . Pemerintah tengah melakukan penyederhanaan prosedur dan penurunan biaya ekonomi guna menciptakan iklim usaha yang lebih efisien dan kompetitif," papar Luhut.

Indonesia, kata Luhut, akan terus berdialog dan mencari solusi yang saling menguntungkan untuk menyelesaikan negosiasi IEU-CEPA.

"Pertemuan ini menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam menavigasi lanskap perdagangan global yang semakin kompleks, sekaligus menunjukkan kesiapan kita menjadi aktor utama dalam membangun kemitraan ekonomi internasional yang adil, terbuka, dan berorientasi masa depan," pungkas Luhut.

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |