Investor legendaris Lo Kheng Hong (LKH) mengungkapkan kepemilikannya di bank BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Lo Kheng Hong Ungkap Kepemilikan Terbaru: Selain BBRI, Ada BMRI. (Foto: Lo Kheng Hong)
IDXChannel – Investor legendaris Lo Kheng Hong (LKH) mengungkapkan kepemilikannya di bank BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), menambah daftar saham bank besar yang diketahui publik sebagai koleksinya.
Dalam wawancara dengan IDXChannel.com, pria yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia ini mengakui memiliki saham BMRI, meskipun enggan mengungkapkan jumlah kepemilikannya.
“Saya punya saham BMRI, tapi tidak banyak,” kata Lo Kheng Hong, Kamis (27/3/2025).
Lo Kheng Hong menjelaskan alasan dirinya mengakumulasi saham BMRI di tengah penurunan harga saham bank-bank besar, seiring dengan koreksi pasar saham domestik dalam beberapa waktu terakhir.
"Saya membeli saham Bank Mandiri karena Bank Mandiri adalah bank terbesar di Indonesia, dengan total aset Rp2.427 triliun dan laba Rp55,78 triliun," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa harga saham Bank Mandiri sempat turun hingga 40 persen dari level tertingginya.
“Kalau kita lihat sejarah saham BMRI 20 tahun kebelakang, setiap harga sahamnya turun, ia akan kembali naik—bahkan naik lebih tinggi dari sebelumnya,” tutur Lo Kheng Hong.
Yang jelas, Pak Lo—demikian sapaan akrabnya—turut menikmati pembagian dividen jumbo BMRI.
Sebelumnya, Bank Mandiri telah mengumumkan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp43,51 triliun atau Rp466,18 per saham, setara 78 persen dari laba bersih tahun 2024 yang mencapai Rp55,78 triliun.
Imbal hasil dividen (dividend yield) BMRI kali ini pun terbilang menarik, mencapai sekitar 9 persen.
Koleksi BBRI
Sebelumnya, Lo Kheng Hong diperkirakan mengantongi dividen belasan miliar rupiah dari kepemilikannya di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Hadir dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BBRI pada Senin (24/3/2025) siang, sosok yang dijuluki Warren Buffett Indonesia itu mengaku telah menggenggam 64,63 juta saham bank BUMN tersebut.
“Jumlah saham BBRI saya 64.636.000 lembar,” demikian kata Lo Kheng Hong kepada IDXChannel.com, Senin (24/3/2025).
Dengan harga saham BBRI di level Rp4.050 per saham hingga penutupan Kamis (27/3/2025), nilai kepemilikan Lo Kheng Hong diperkirakan mencapai sekitar Rp261,77 miliar.
Dalam RUPST, BBRI menyetujui pembagian dividen dengan total Rp51,74 triliun kepada para pemegang saham. Jumlah ini setara dengan 85 persen dari laba bersih tahun buku 2024. Tahun lalu, BRI membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,64 triliun.
BRI telah membagikan dividen interim senilai Rp20,46 triliun atau Rp135 per saham pada 15 Januari 2025. Dengan demikian, dividen final yang akan dibagikan mencapai Rp208,40 per saham atau setara dengan imbal hasil (yield) 5,77 persen.
Keputusan ini membuat total dividen per saham BRI tahun ini menjadi Rp345.
Mengacu pada dividen final tersebut, Lo Kheng Hong berpotensi mengantongi Rp13,47 miliar.
“Dividennya untuk dibelikan saham lagi,” kata Lo Kheng Hong kepada IDXChannel.com, Selasa (25/3/2025).
“Saya membeli saham BBRI, wonderful company, karena sudah turun 40 persen lebih,” ujar Pak Lo, sapaan akrab LKH, pada Senin.
Dengan demikian, portofolio saham perbankan Lo Kheng Hong yang diketahui publik semakin bertambah. Selain BMRI dan BBRI, ia juga tercatat memiliki saham di PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). (Aldo Fernando)