Komitmen Jaga Identitas Bangsa, Forhati Nasional Gelar Lestari Berbudaya, Bangga berbahasa

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA— Forum Alumni HMI-Wati Nasional menggelar kegiatan Lestari Berbudaya, Bangga berbahasa: Kiprah Forhati untuk Indonesia. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia 2025 yang bertepatan setiap Oktober.

Kegiatan ini merupakan puncak serangkaian kegiatan sebelumnya yaitu Lomba Nasional yang meliputi Lomba menulis esai, menulis dan membaca puisi serta membuat video dokumenter.

Diikuti oleh peserta dari 27 provinsi se-Indonesia, lomba tersebut merupakan sarana untuk menggali potensi para kader dan alumni HMI wati dalam karya intelektual dan daya cipta sastranya.

Hadir dalam gelaran tersebut Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon untuk menyampaikan Orasi Kebudayaan.

Dalam orasinya tersebut, Fadli Zon menyoroti perkembangan kebudayaan Indonesia baik dalam konteks nasional maupun dalam percaturan budaya global terutama yang relevan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Fadli Zon bertekad akan terus meningkatkan sumber-sumber ekonomi baru yang berbasis pada kebudayaan. Fadli melihat potensi museum sebagai lembaga kebudayaan sangat potensial menjadi sumber ekonomi baru.

Dia mengatakan, jumlah museum di Indonesia adalah 454 museum per September 2025. Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tersebut menunjukkan bahwa Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta, masih menjadi wilayah dengan konsentrasi museum terbanyak.

Fadli menegaskan, pihaknya melihat potensi Forhati yang memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia sangat mungkin diajak membangun kerjasama yang strategis dalam memberdayakan museum sebagai sumber ekonomi baru.

"Saya mempersilakan Ibu Jamilah sebagai pimpinan Forhati untuk bekerja sama memberdayakan museum sebagai pusat-pusat ekonomi baru," ajaknya di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Koordinator Presidium Forhati Nasional, Jamilah Abdul Gani, menyatakan siap menerima tawaran tersebut. Dia menilai tawaran itu bagus untuk membangun sinergi meneguhkan dan mengembangkan budaya bangsa.

“Forhati memang bertekad untuk membantu pemerintah melalui berbagai skema kerja sama yang konstruktif," kata Jamilah yang juga anggota DPRD Provinsi Jakarta dari Partai Gerindra itu.

Jamilah berharap semoga Forhati ke depan lebih progresif dan proaktif dalam merespons berbagai dinamika kebangsaan khususnya dalam perkembagan kebudayaan dengan menyuguhkan karya-karya terbaiknya sebagai kontribusi nyata dalam membangun peradaban bangsa.

Pada kesempatan tersebut, Forhati Nasional juga meluncurkan dua buah buku kolaboratif yaitu kumpulan esai para peserta lomba dengan judul FORHATI untuk Indonesia: Refleksi 80 Tahun Indonesia Merdeka, dan buku Antologi puisi berjudul Perempuan Penyulam Doa yang secara resmi.

Buku tersebut merupakan karya para penulis Forhati dan Kohati dari seluruh wilayah Indonesia yang menyoroti perjalanan kebangsaan dan kemerdekaan Indonesia dari beragam persfektif baik sosial, ekonomi, politik, hukum dan isu-isu keperempuanan.

Jamilah sangat mengapresiasi antusiasme para peserta, dukungan para senior KAHMI dan Forhati serta kekompakan para panitia dalam upaya terbitnya kedua buku tersebut terutama atas kehadiran presidium Majelis Nasional KAHMI, DR Romo syafi'ie yang sekaligus Wakil Menteri Agama Republik Indonesia.

Berbagai gelaran acara tersaji dalam acara puncak ini termasuk pembacaan puisi dengan ekspresi yang memukau oleh para tokoh di antaranya Kepala BPOM RI, Prof Taruna Ikrar, Ketua KOWANI, dan pakar BRIN Prof Siti Zuhro.

"Saya berharap karya ini dapat menjadi legacy yang positif dalam membangun dan merawat karakter dan budaya intelektualitas para kader dan alumni HMI,” kata dia.

Di menyebut diantaranya menjadi tambahan pilihan referensi suara perempuan Muslimah untuk kemajuan negeri. “Semoga pula dapat diimplementasikan menjadi kontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat," tutupnya.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |