Kementerian Kominfo Berubah Jadi Komdigi, Ternyata Ini Alasannya

3 weeks ago 5

Kementerian Kominfo Berubah Jadi Komdigi, Ternyata Ini Alasannya

Kementerian Kominfo berubah jadi Komdigi, ternyata ini alasannya. (Fadli Ramadan)

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto telah melantik 48 nama untuk menjadi menteri pada Kabinet Merah Putih. Pada jajaran Kabinet Merah Putih, ada salah satu nama yang diubah yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Kini, Kominfo berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi). Ada alasan besar di balik berubahnya nama kementerian yang sudah menggunakan nama tersebut sejak 2009 pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Nama kementeriannya berubah untuk menjawab tantangan zaman. Jadi memang juga menjadi fokus sesuai dengan Asta Cita Bapak Presiden Prabowo bahwa kita juga akan menitikberatkan kepada digital. Jadi nama Komunikasi dan Informatika berubah menjadi Komunikasi dan Digital, (disingkatnya) Komdigi," kata Meutya Viada Hafid, Menteri Komdigi, di Kantor Kominfo, Senin (21/10/2024).

Ia mengungkapkan, Komdigi memiliki tugas untuk menyelaraskan antara komunikasi dan digitalisasi. Oleh sebab itu, pihaknya akan mengunjungi daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

"Kemudian tentu yang paling utama, komunikasi dan digital ini tentu komunikasinya harus jalan. Jadi kita, bersama para wamen dalam waktu dekat akan ke daerah-daerah 3T, terutama di Timur Indonesia, untuk memeriksa bagaimana koneksi (internet) di sana," ujarnya. 

"Dengan harapan bahwa ke depan kalau kita mau basisnya digital, koneksinya harus merata dan juga cepat. Saat ini kita sudah sampai 80 persen koneksi, tapi cepatnya belum merata. Jadi mudah-mudahan bisa benar-benar cepat dirasakan internet di berbagai daerah," tuturnya.

Meutya Hafid mengungkapkan target 100 hari kerja. Mantan Ketua Komisi I DPR RI itu ingin membuat koneksi internet yang lebih merata dan menciptakan ruang digital yang ramah anak.

"Saya sesuai pesanan, (maksudnya) pesanan tuh sesuai keinginan masyarakat yang coba kita tampung selama saya di Komisi I (DPR RI), di antaranya memang keamanan digital beberapa yang dititipkan serius oleh publik," kata Meutya.

Menurutnya, perlindungan terhadap anak di ruang digital sangat penting di era modern ini. Sebab, banyak anak usia dini sudah menggunakan internet, baik dalam dunia pendidikan atau di lingkungan rumahnya.

"Kemudian juga perang terhadap judi online, pinjaman online yang ilegal. Karena saya perempuan, saya tambah gak cuma dua itu, jadi saya tambah bagaimana internet ramah anak," ungkap Meutya. 

"Bagaimana anak-anak kita bisa terlindungi (dari) human trafficking, trafficking anak, pornografi anak, kekerasan terhadap anak itu juga akan menjadi fokus kita dalam pembedahan ruang digital," lanjutnya.

Merujuk pada pidato pertama Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia, Meutya mengungkapkan pentingnya memerangi judi online dan internet yang merata. Oleh sebab itu, kedua hal tersebut menjadi target 100 hari pertama kerja, yang dibarengi dengan menyediakan ruang digital ramah anak.

"Kemudian kalau kita lihat pada pidato pertama beliau sebagai presiden kemarin, tentang digitalisasi, untuk berbagai urusan pemerintahan itu juga menjadi fokus beliau. Itu mungkin yang juga kita fokuskan bersama dengan internet yang lebih merata dalam 100 hari ke depan," tuturnya.
 

(erh)

Baca Juga:

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita techno lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |