Menteri Agama Nasaruddin Umar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar menanggapi dinamika yang terjadi di tengah pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Menag yang juga menjabat sebagai Rais Syuriyah PBNU tersebut mengatakan, pengurus sedang melakukan langkah-langkah di internal.
"Ini sedang kita kerjakan," ujar Nasaruddin saat ditanya usai menghadiri acara seminar internasional "Indonesia's Contribution to Contemporary Global Peace and Conflict Resolution" di UIN Syariah Hidayatullah Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Ia berharap pimpinan yang sedang sedang berkonflik di PBNU bisa rekonsiliasi atau islah."Iya (mudah-mudahan islah)," ucap dia. "Kita harapkan yang terbaik,”kata dia.
Seperti diketahui, gejolak internal Pengurus PBNU memasuki babak mengkhawatirkan setelah munculnya upaya pemakzulan terhadap Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Upaya pemberhentian Gus Yahya ini dilakukan oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.
Kisruh bermula dari Rapat Harian Syuriyah PBNU pada 20 November 2025. Rapat tersebut dihadiri 37 dari 53 pengurus Syuriyah. Dalam risalah yang beredar, Syuriyah menilai bahwa undangan narasumber “yang terafiliasi jaringan Zionisme Internasional” dalam agenda kaderisasi tertinggi, Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN) NU, merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
Tindakan itu dinilai bertentangan dengan Muqaddimah Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga NU. Karena dianggap mencemarkan nama baik organisasi, risalah menyatakan tindakan tersebut memenuhi syarat untuk pemberhentian tidak dengan hormat.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf tegaskan tidak akan ada kerja sama antara PBNU dengan Israel.
.png)
1 hour ago
1













































