Presiden Prabowo Subianto menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet Merah Putih.
Jadi Menteri BUMN Lagi, Ini Jejak Karier Erick Thohir hingga Miliki Kekayaan Rp2,3 Triliun. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet Merah Putih. Dia sebelumnya mengisi posisi yang sama pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penunjukan itu disampaikan langsung oleh Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu malam (20/10/2024).
"Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara," ujar Prabowo saat mengumumkan formasi kabinet Merah Putih.
Erick Thohir memang cukup populer di masyarakat. Selain menjabat sebagai Menteri BUMN, dia juga aktif dalam industri sepak bola nasional dan beberapa bidang olahraga lainnya. Dia kini menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.
Sebelum jadi Menteri BUMN, Erick Thohir sudah dikenal sebagai pengusaha sukses dan menjadi sorotan saat membeli klub raksasa Italia, Inter Milan.
Jejak Karier Erick Thohir
Karier Erick Thohir sebagai pebisnis cukup panjang. Dari memulai bisnis sejak kelas 3 SD, membeli klub raksasa Italia Inter Milan, hingga akhirnya diangkat sebagai Menteri BUMN.
Erick Thohir lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970 dari pasangan Mochamad Thohir atau yang dikenal dengan Teddy Thohir dan Edna Thohir. Teddy merupakan salah satu perintis Astra Group, sementara sang ibu merupakan seorang pedagang pakaian di Pasar Tebet.
Jiwa bisnis yang dimilikinya diturunkan dari orang tuanya. Erick memulai bisnis saat berusia 9 tahun ketika duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Saat itu, dia bersama tiga temannya membeli sekarung biji karet dari seorang bapak karena kasihan. Uang untuk membeli biji karet berasal dari tabungan mereka
Setelah itu, dia mengajak temannya untuk menjual sisa biji karet yang masih banyak. Hasilnya mereka untung, sebagian uangnya ditabung dan untuk membeli siomay.
Setelah lulus kuliah S1 dari Glendale University dan mendapat gelar master dari Universitas Nasional California, dia kembali ke Indonesia dan mendirikan Mahaka Group bersama ketiga temannya, yakni Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana, dan Harry Zulnardy.
PT Mahaka Media Tbk (ABBA) didirikan di Jakarta pada 1992 dengan nama PT Abdi Bangsa. Meski demikian, kesuksesannya menjadi seorang pengusaha tidak didapat dengan mudah. Dia juga sempat mengalami kegagalan, bahkan sempat melepas aset pribadi.