Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound pada Senin (3/3/2025), setelah mengalami koreksi tajam selama pekan lalu.
IHSG Rebound Lebih dari 3 Persen, Deretan Saham Ini Jadi Penopang. (Foto: Freepik)
IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound pada Senin (3/3/2025), setelah mengalami koreksi tajam selama pekan lalu.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.20 WIB, IHSG meningkat 3,69 persen ke level 6.500,86, kembali ke atas level psikologis penting 6.500.
Sebanyak 443 saham menguat, 189 saham melemah, dan 324 saham stagnan.
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp6,68 triliun dan volume perdagangan 8,07 miliar saham.
Saham bank besar menjadi penggerak utama IHSG har ini. Saham bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melonjak 8,04 persen ke Rp3.630 per saham, usai turun tajam 7,44 persen pada Jumat (28/2/2025) dan 4,97 persen pada Kamis (27/2/2025).
Saham bank pelat merah lainnya ikut pulih, dengan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mendaki 5,21 persen dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melesat 6,09 persen.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turut naik sebesar 4,45 persen.
Saham milik konglomerat yang memiliki kapitalisasi pasar (market cap) besar pun ikut menopang indeks. Sebut saja, emiten petrokimia milik Prajogo Pangestu TPIA melambung 9,70 persen dan emiten geotermal BREN terapresiasi 5,31 persen.
Saham emiten properti milik Aguan dan Salim PANI terkerek 5,45 persen, perusahaan energi Grup Sinarmas DSSA naik 4,21 persen, dan emiten tambang Grup Salim AMMN tumbuh 2,67 persen.
Demikian pula, saham emiten tambang batu bara milik Low Tuck Kwong menghijau 2,59 persen, bersama konglomerat otomotif ASII yang naik 2,43 persen dan emiten telekomunikasi BUMN TLKM 2,13 persen.
Sebelumnya, JP Morgan menaikkan rekomendasi untuk saham perbankan besar Indonesia di tengah potensi technical rebound setelah aksi jual dalam beberapa waktu terakhir.
Saham bank BUMN BBRI dan BBNI mendapat kenaikan rating dari neutral menjadi overweight, sementara BMRI dinaikkan dari underweight menjadi neutral.
Dalam laporannya, pada Senin (3/3/2025), analis JP Morgan, Harsh Wardhan Modi, menetapkan target harga BBRI di level Rp4.200 per saham, atau naik 25 persen dari harga terakhir. Sementara target harga BMRI dipatok Rp5.100 per saham, merefleksikan potensi kenaikan 11 persen.
Penurunan harga saham bank BUMN sebesar 17 persen secara year-to-date (YTD) lebih dalam dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 13 persen dan indeks MSCI Emerging Markets yang naik 2 persen.
Kondisi ini membuka peluang penguatan teknikal dalam waktu dekat meskipun prospek pertumbuhan masih dibayangi sentimen hati-hati.
Penurunan harga saham telah berada di bawah target fundamental, sehingga sulit mempertahankan pandangan bearish terhadap sektor ini.
Saham bank Grup Djarum BBCA tetap mendapatkan rekomendasi neutral, sedangkan Bank Jago (ARTO) direkomendasikan overweight.
Pengamat pasar modal Michael menilai, rekomendasi JPMorgan berpotensi membawa sentimen positif bagi pasar, terutama dari para fund yang mengikuti rekomendasi tersebut.
"IHSG akan rebound dari bottom mengingat koreksi terjadi karna downgrade MSCI," ujar Michael, Senin (3/3/2025).
Namun, ia menekankan bahwa pengaruh JPMorgan terhadap pasar cenderung lebih kecil dibandingkan MSCI, baik dari sisi ukuran maupun volume. Michael memperkirakan level support IHSG berada di kisaran 6.250, dengan resistance di level 6.500. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.