IHSG Berpotensi Konsolidasi, Simak Deretan Saham Rekomendasi Sekuritas Hari Ini

1 day ago 2

Phintraco Sekuritas membaca IHSG masih tertahan oleh level resistance dinamis Moving Average 20 (MA20) di kisaran level 7.218.

 MNC media)

IHSG Berpotensi Konsolidasi, Simak Deretan Saham Rekomendasi Sekuritas Hari Ini (foto: MNC media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal bergerak konsolidatif dalam rentang 7.100 hingga 7.200 pada perdagangan hari ini, Senin (6/1/2025).

Proyeksi tersebut disampaikan oleh Phintraco Sekuritas melalui riset teknikalnya, yang dirilis pada Jumat (3/1/2025) lalu.

Dengan beragam skenario makro yang masuk dalam analisanya, pihak Phintraco Sekuritas pun merekomendasikan sejumlah saham unggulan yang dinilai memiliki potensi imbal hasil yang positif.

Deretan saham rekomendasi tersebut, meliputi saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Malindo Feedmill (MAIN) dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN). Selain itu ada juga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

Dalam riset teknikal tersebut, Phintraco Sekuritas membaca IHSG masih tertahan oleh level resistance dinamis Moving Average 20 (MA20) di kisaran level 7.218.

Sementara, indikator MACD menunjukkan pergerakan yang cenderung sideways, sehingga menguatkan potensi gerak mendatar di awal pekan.

"Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.100-7.200 pada perdagangan Senin (6/1/2025)," tulis Phintraco Sekuritas, dalam riset tersebut.

Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat 0,02 persen ke 7.164,42. Phintraco memasang level support di area psikologis 7.100, demikian juga resistance 7.200.

Secara fundamental investor menanti sejumlah data makroekonomi penting pekan depan. Dari dalam negeri, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk bulan Desember diperkirakan turun ke level 120 dari 125,9, 

Namun, data penjualan ritel Desember diproyeksikan meningkat, didorong oleh momen konsumsi akhir tahun. 

Phintraco menilai pertumbuhan penjualan ritel pada November tercatat sebesar 1,5 persen year-on-year (yoy), yang memberikan sinyal pemulihan meski daya beli masih terbatas.

Di lain pihak, cadangan devisa Indonesia diperkirakan naik ke USD152 miliar dari USD150,2 miliar. Phintraco menilai proyeksi ini menunjukkan posisi devisa yang tetap aman, setara dengan 6,5 bulan impor.

"Jauh di atas standar kecukupan internasional yang hanya tiga bulan impor," tulis riset tersebut.

Di tingkat global, pasar menantikan rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) dari bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve yang diproyeksikan memberikan petunjuk baru terkait arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).

Selain itu, data Non-Farm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran akan menjadi sorotan. NFP diperkirakan turun menjadi 150 ribu dari 227 ribu pada bulan sebelumnya.

Tingkat pengangguran juga diperkirakan meningkat ke level 4,2 perse. Data ini, jika sesuai atau lebih buruk dari ekspektasi, dapat memperkuat pandangan perlambatan ekonomi AS dan memengaruhi kebijakan suku bunga Fed Funds Rate (FFR).

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |