Harga Emas Turun 1 Persen saat Data Ketenagakerjaan AS Perkuat Dolar

3 months ago 44

Harga emas melemah pada Senin (13/1/2025), setelah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang kuat mendorong dolar ke level tertinggi dua tahun.

 Freepik0

Harga Emas Turun 1 Persen saat Data Ketenagakerjaan AS Perkuat Dolar. (Foto: Freepik0

IDXChannel - Harga emas melemah pada Senin (13/1/2025), setelah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang kuat mendorong dolar ke level tertinggi dua tahun.

Data tersebut juga memperkuat ekspektasi bahwa Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan bersikap hati-hati dalam memangkas suku bunga di 2025.

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) turun hampir 1 persen, tepatnya 0,97 persen, ke level USD2.663,21 per troy ons.

Kenaikan dolar, yang mencapai level tertinggi sejak November 2022, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri, sehingga menekan harga logam mulia ini.

Penurunan harga emas juga sebagian disebabkan oleh aksi ambil untung setelah pekan yang kuat bagi komoditas tersebut.

Mengutip Trading Economics, ketidakpastian kebijakan yang sedang berlangsung, termasuk rencana kenaikan tarif dari presiden terpilih AS Donald Trump, meningkatkan kekhawatiran inflasi, yang berpotensi memperkuat daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Tingkat suku bunga yang lebih tinggi biasanya membuat aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti emas, menjadi kurang menarik.

"Emas saat ini diperdagangkan mendekati USD2.700, mempertahankan permintaan yang kuat meskipun menghadapi tekanan dari dolar yang kokoh dan kenaikan imbal hasil. Kondisi ini telah memicu sentimen penghindaran risiko di pasar di tengah kekhawatiran stabilitas keuangan dan volatilitas yang meningkat menjelang kembalinya Trump ke Gedung Putih," kata Saxo Bank.

Indeks dolar ICE terakhir naik 0,19 poin menjadi 109,84, setelah sebelumnya mencapai 110,18, level tertinggi sejak Oktober 2022.

Imbal hasil obligasi AS juga meningkat, dengan obligasi dua tahun terakhir tercatat membayar 4,4 persen, terapresiasi 1,2 basis poin, sementara obligasi 10 tahun membayar 4,783 persen, menguat 1,4 basis poin.

"Kita mendapatkan laporan ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan, yang memperkuat dolar AS dan imbal hasil obligasi. Penurunan harga emas ini adalah tindak lanjut dari laporan yang lebih kuat dari perkiraan," ujar ahli strategi pasar senior di RJO Futures, Bob Haberkorn.

Haberkorn juga menambahkan bahwa aksi ambil untung terjadi setelah emas mengalami pekan yang sangat baik sebelumnya.

Trump dijadwalkan dilantik sebagai presiden AS minggu depan. Tarif yang diusulkan serta kebijakan perdagangan proteksionisnya diperkirakan bersifat inflasioner dan dapat memicu perang dagang, sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset aman.

Investor kini menantikan data inflasi AS, klaim pengangguran mingguan, dan data penjualan ritel minggu ini untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang ekonomi dan rencana kebijakan The Fed.

"Jika data inflasi CPI pada Rabu menunjukkan tanda-tanda berlanjutnya tekanan, semua seruan untuk pemotongan suku bunga pada paruh pertama tahun ini dipastikan akan kembali dikesampingkan," ujar analis pasar di City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada.

Saat ini, pasar memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin di 2025, dibandingkan dengan ekspektasi 40 basis poin pada pekan lalu. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |