Harga CPO Menghijau di Awal Pekan, Naik Satu Persen

3 weeks ago 5

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menguat pada perdagangan Senin (21/10/2024), rebound dari koreksi dua hari sebelumnya di pekan lalu.

 Freepik)

Harga CPO Menghijau di Awal Pekan, Naik Satu Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menguat pada perdagangan Senin (21/10/2024), rebound dari koreksi dua hari sebelumnya di pekan lalu, didorong oleh penguatan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) dan pemulihan harga minyak mentah.

Menurut data pasar, pukul 12.16 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives naik 1,10 persen ke level USD4.304 per ton.

Dalam sebulan, harga CPO sudah meningkat lebih dari 10 persen.

Menurut Trading Economics, Senin (21/10), tanda-tanda ekspor yang kuat juga memberikan dukungan, dengan data dari surveyor kargo Intertek Testing Services menunjukkan ekspor produk minyak sawit Malaysia naik 8,7 persen selama 1-20 Oktober.

Selain itu, pekan lalu Uni Eropa memutuskan untuk menunda undang-undang deforestasi selama satu tahun, memperpanjang tenggat waktu hingga Desember 2025.

Sementara itu, langkah Indonesia untuk meningkatkan mandat biodiesel dari B35 menjadi B40 dapat mendorong konsumsi sebesar 2 hingga 2,5 juta ton pada 2025, yang semakin membatasi ketersediaan ekspor.

Namun, kenaikan ini dibatasi oleh kehati-hatian di kalangan trader setelah diperkenalkannya struktur baru bea ekspor minyak sawit mentah dalam anggaran Malaysia 2025.

Menurut catatan dari AmInvestment Bank, revisi bea ini menambahkan lebih banyak lapisan dan menaikkan tarif hingga 2 poin persentase, dengan batas maksimum 10 persen, berlaku mulai 1 November.

Proyeksi Pekan Ini

Futures CPO diperkirakan akan diperdagangkan dengan bias positif pekan ini di tengah pertumbuhan produksi yang lebih rendah dan laju ekspor yang lebih kuat.

Trader minyak sawit David Ng mengatakan laju produksi melambat dan produksi yang lebih lemah kemungkinan akan menyebabkan level stok yang lebih rendah secara keseluruhan di negara ini.

Sedangkan, permintaan ekspor tetap kuat dengan pembelian musiman dari India menjelang festival Diwali.

"Kami memperkirakan harga akan berada dalam kisaran MYR4.200 hingga MYR4.400 per ton pekan depan," ujarnya kepada Bernama.

Sementara itu, analis senior Fastmarkets Palm Oil Analytics, Sathia Varqa, mengatakan koreksi harga kemungkinan akan terjadi pekan ini setelah harga sawit tampak naik terlalu tinggi dan terlalu cepat.

"Fokusnya akan pada ekspor Malaysia 1-20 Oktober dan 1-25 Oktober yang diperkirakan akan melambat dari kenaikan 1-15 Oktober menyusul kenaikan harga produk tunai dan sawit yang terus dinilai terlalu tinggi dibandingkan minyak kedelai selama lebih dari sebulan.

"Fokus lainnya akan pada data produksi Malaysia 1-20 Oktober dari Asosiasi Minyak Sawit Malaysia," ujarnya. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |