Dipakai Menteri Prabowo di Akmil Magelang, Ternyata Ini Alasan Seragam Militer Bercorak Loreng

3 weeks ago 4

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Jum'at, 25 Oktober 2024 |13:36 WIB

Dipakai Menteri Prabowo di Akmil Magelang, Ternyata Ini Alasan Seragam Militer Bercorak Loreng

Menteri Prabowo-Gibran. (Foto: Kantor Komunikasi Presiden)

Penampilan para Menteri Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo-Gibran dengan seragam militer corak loreng lengkap dengan topi sukses menarik perhatian publik. 

Hal itu tergambar dalam kegiatan retreat di Akademi Militer (Akmil), Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (25/10/2024). Mereka kompak tampil gagah dengan seragam militer corak loreng itu. 

Tak sekedar menjadi seragam, rupanya, ada sejarah dan alasan mengapa seragam militer mirip TNI tersebut memiliki corak loreng. Berikut ulasannya, melansir dari berbagai sumber. 

1.Corak kamuflase

Seragam loreng pertama kali digunakan pada awal 1800-an oleh sejumlah unit militer untuk melindungi diri dari tembakan musuh. Unit-unit pasukan pertama yang mengadopsi warna-warna loreng adalah Resimen Senapan ke-95 dan Resimen Senapan ke-60. 

Resimen tersebut dibentuk selama Perang Napoleon di abad ke-18, untuk memperkuat garis pertempuran Inggris. 

Mereka membawa sejenis senjata dengan bayonet mengenakan jaket hijau, berbeda dengan resimen lain yang mengenakan jubah merah tua.

Berbeda dengan para pasukan militer asing yang menggunakan seragam berwarna cokelat. Anggota TNI justru memilih warna hijau.

Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan karena medan di Indonesia didominasi oleh pepohonan berwarna hijau, tanah, dan kayu. 

Dengan seragam loreng, keberadaan mereka akan sulit terdeteksi oleh musuh sehingga risiko terkena tembakan dalam pertempuran pun berkurang. 

Menteri Prabowo-Gibran

Hal itu diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Angkatan Darat AS, dimana manusia membutuhkan waktu kurang lebih 30 detik untuk mengidentifikasi objek yang berkamuflase.

Dalam kemiliteran, kamuflase adalah bagian dari teknik survival atau kemampuan untuk bertahan hidup. Karena pada dasarnya, manusia telah memiliki kesadaran berkamuflase untuk mempertahankan hidupnya. 

Seperti kisah pemburu asal Amerika yang dikutip dari sebuah artikel berjudul ‘The Art and Science of Military Camouflage‘ karya Caitlin Hu.

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |