BNI Sekuritas mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp673,4 miliar pada 2024. Angka tersebut naik 18,4 persen dibandingkan Rp568,9 miliar pada 2023.
Cetak Rekor, BNI Sekuritas Raup Pendapatan Rp673,4 Miliar di 2024. (Foto: Dok. BNI Sekuritas)
IDXChannel - Anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI, BNI Sekuritas mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp673,4 miliar pada 2024. Angka tersebut naik 18,4 persen dibandingkan Rp568,9 miliar pada 2023.
Capaian itu merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Plt. Direktur Utama BNI Sekuritas Vera Ongyono menyampaikan pencapaian tersebut merupakan hasil kontribusi solid dari seluruh lini bisnis perusahaan. Strategi dan program kerja pada 2024 difokuskan pada peningkatan penetrasi pasar, melalui berbagai inisiatif yang berorientasi pada engagement dengan investor dan publik.
BNI Sekuritas juga secara aktif memperluas basis investor ritel melalui kolaborasi erat dengan Grup BNI.
Salah satu pencapaian utama di lini bisnis Investment Banking yaitu peran BNI Sekuritas sebagai Lead Transaction Advisor untuk salah satu transaksi M&A terbesar pada 2024 yaitu akuisisi 35 persen saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), perusahaan anak Jasa Marga, dengan nilai setara Rp15,75 triliun (termasuk di dalamnya nilai penerbitan saham baru) oleh PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services, Warrington Investment Pte. Ltd., dan PT Margautama Nusantara.
Investment Banking BNI Sekuritas juga menduduki peringkat pertama di Equity Capital Market dan kelima di Debt Capital Market.
Vera menambahkan dari sisi Equity Brokerage, perusahaan mencatat peningkatan signifikan dengan naik tiga peringkat dibanding tahun sebelumnya, didukung oleh pembukaan 65.613 akun ritel baru. Sementara itu, untuk Fixed Income Brokerage, BNI Sekuritas masuk dalam lima besar untuk transaksi obligasi pemerintah dan korporasi di antara perusahaan sekuritas lainnya.
“Pada tahun 2024, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) BNI Sekuritas mencapai Rp675,2 miliar, melonjak 68,5 persen dibandingkan RNTH tahun 2023 yang sebesar Rp397,5 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan produktivitas di Departemen Retail Brokerage dan Institutional Equity Brokerage,” kata Vera.