Bursa saham Asia cenderung menguat pada Selasa (7/1/2025), mengikuti performa kuat Wall Street semalam.
Bursa Asia Cenderung Naik saat Wall Street Menghijau. (Foto: Reuters)
IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung menguat pada Selasa (7/1/2025), mengikuti performa kuat Wall Street semalam.
Berdasarkan data pasar, pukul 09.45 WIB, Indeks Nikkei 225 meningkat 2,68 persen, menembus level 40.290, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 1,31 persen.
Mengutip Trading Economics, semalam, S&P 500 dan Nasdaq Composite menguat tajam, didorong oleh lonjakan saham teknologi setelah laporan hasil kuartal keempat Foxconn yang optimis.
Selain itu, laporan bahwa pemerintahan Trump yang akan datang mungkin mengadopsi kebijakan tarif yang kurang agresif turut mendukung sentimen pasar global.
Di Jepang, investor menantikan data upah lokal pekan ini yang akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter.
Saham teknologi Jepang memimpin penguatan, dengan Disco Corp naik 7 persen, Tokyo Electron melesat 8 persen, dan Advantest meningkat 5,7 persen. Sektor utama seperti perbankan dan otomotif juga mencatat kinerja yang kuat.
Setali tiga uang, KOSPI Korea Selatan terkerek 0,86 persen, ASX 200 Australia mendaki 0,21 persen, dan STI Singapura tumbuh 0,25 persen.
Berbeda, Shanghai Composite melemah 0,32 persen dan Hang Seng Hong Kong turun 1,61 persen.
Wall Street Naik
S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup menghijau pada Senin di tengah reli saham chipmaker dan teknologi tertentu.
Nasdaq yang berbasis teknologi naik 1,2 persen menjadi 19.865, sementara S&P 500 meningkat 0,6 persen menjadi 5.975,4.
Namun, Dow Jones Industrial Average turun 0,1 persen ke level 42.706,6. Sektor komunikasi memimpin penguatan dengan kenaikan 2,1 persen, sementara sektor real estat mencatat penurunan terbesar.
Pada Minggu, produsen elektronik Taiwan, Hon Hai Precision (Foxconn), melaporkan pendapatan Desember naik 42 persen secara tahunan.
Melansir dari MT Newswires, saham Micron Technology melonjak hampir 11 persen pada Senin, menjadi kinerja terbaik di S&P 500 dan peringkat kedua terbaik di Nasdaq.
Super Micro Computer naik 9,4 persen, sementara MicroStrategy memimpin Nasdaq. Saham ASML dan Arm juga berada di antara yang terbaik di indeks tersebut. Nvidia menjadi pemimpin di Dow, naik 3,4 persen.
Terkait berita perusahaan, United States Steel dan Nippon Steel Jepang bersama-sama mengajukan gugatan atas keputusan Presiden Joe Biden yang memblokir kesepakatan mereka. Saham US Steel melonjak 8,1 persen.
Walt Disney sepakat menggabungkan bisnis Hulu + Live TV-nya dengan FuboTV dalam kesepakatan yang memberikan Disney 70 persen saham di perusahaan streaming tersebut sekaligus menyelesaikan litigasi terkait rencana proyek Venu Sports. Saham Disney turun tipis 0,1 persen, sementara FuboTV melonjak 251 persen.
Saham Axon Enterprise dan Palantir Technologies masing-masing turun 5,1 persen dan 5 persen, menjadi kinerja terburuk di S&P 500 dan Nasdaq.
Imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik 2,7 basis poin menjadi 4,62 persen, sementara imbal hasil dua tahun turun 1,1 basis poin menjadi 4,27 persen.
Gubernur Federal Reserve (The Fed) AS Lisa Cook mendesak pembuat kebijakan moneter untuk bertindak "lebih hati-hati" dalam memangkas suku bunga, mengingat pelonggaran kebijakan sebesar 100 basis poin sejak September. (Aldo Fernando)