Pada 2 April 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor baru yang signifikan terhadap berbagai negara, termasuk Indonesia. Kebijakan ini menetapkan tarif sebesar 10% untuk semua barang impor, dengan tarif tambahan yang lebih tinggi bagi beberapa negara tertentu. AP Photo/Mark Schiefelbein
Indonesia, sebagai salah satu mitra dagang AS, dikenakan tarif tambahan sebesar 32%. Langkah ini diambil dengan alasan untuk melindungi industri domestik AS dan mengurangi defisit perdagangan. Beberapa negara terkena tarif cukup besar, seperti China 34%, Vietnam 46%, Kamboja 49%, Taiwan 32%, India 26%, hingga Korea Selatan 25%. AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Sebagian besar agenda Trump telah dibatasi oleh tuntutan hukum yang menyatakan bahwa ia telah melampaui kewenangannya dengan upaya untuk memecat pegawai negeri, mendeportasi imigran, dan membatalkan hak-hak transgender. Selain tarif pada barang impor, kebijakan Trump lainnya juga ada seperti deportasi massal, kuasa lewat perintah eksekutif tanpa perlu persetujuan Kongres. Kebijakan itu ramai dibicarakan di AS dan luar AS. REUTERS/Abdul Saboor
Bursa saham dunia pun anjlok setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 10% untuk semua mitra dagang AS serta tarif lebih tinggi untuk negara-negara dengan defisit perdagangan terhadap AS. Investor dan ekonom khawatir kebijakan tarif Trump dapat memicu perang dagang, mendorong inflasi lebih tinggi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS. Jika resesi terjadi, pasar bisa jatuh lebih dalam dalam waktu singkat. AP Photo/Yuki Iwamura
Kebijakan tarif impor Trump juga berimbas pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/4/2025) pagi. IHSG dibuka melemah 596,33 poin atau 9,16 persen ke posisi 5.914,28. Grandyos Zafna/Detikcom
Dilansir dari Reuters, Rabu (9/4/2025), tarif yang dijatuhkan Trump telah mengguncang tatanan perdagangan global yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan resesi dan mendorong saham-saham di seluruh dunia turun tajam. AP Photo/Nam Y. Huh
Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif barang impor terhadap China menjadi 145%. Tarif setinggi itu merupakan akumulasi dengan pengumuman tarif baru dan juga bea masuk terkait fentanil yang pernah ditetapkan Trump. REUTERS/Tingshu Wang
Trump pun menunda pengenaan tarif tinggi selama 90 hari kepada puluhan negara, kecuali China. Penundaan tarif ini tidak terlepas dari sosok Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Mengutip Reuters, Bessent berperan jauh dalam pengambilan keputusan penundaan tarif yang diumumkan Trump. Pasalnya, keputusan Trump dinilai Bessent akan mengganggu perdagangan di pasar keuangan. REUTERS/Leah Millis
Presiden Prabowo Subianto mengatakan kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) sebagai negara adidaya membuat guncangan ekonomi dunia. Prabowo sendiri memilih agar Indonesia bisa bernegosiasi dengan AS soal tarif impor yang ditetapkan. Fuad Hashim/Infografis detikcom
Pemerintah Indonesia menyadari bahwa ketegangan dagang global seperti ini perlu dihadapi dengan kepala dingin. Lewat diplomasi dagang dan kerja sama dengan negara-negara lain seperti India dan Uni Emirat Arab, Indonesia memperluas pasar ekspor agar tidak terlalu tergantung pada satu negara. Grandyos Zafna/Detikcom
Setelah mematok tarif 84 persen untuk produk AS, kini China kembali membalas serangan AS dengan mematok tarif impor 125 persen. Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif impor barang China 145 persen. China Daily via Reuters