Barang inferior adalah barang yang kerap ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Barang inferior ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen.
Barang Inferior Adalah: Definisi, Karakteristik, dan Contohnya. (Foto: MNC Media)
IDXChannel – Barang inferior adalah barang yang kerap ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Barang inferior ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen.
Dalam konteks ekonomi, barang inferior atau inferior goods merupakan kebalikan dari barang normal. Demand atau permintaannya justru akan cenderung menurun ketika pendapatan konsumen meningkat sehingga memiliki elastisitas pendapatan kurang dari nol.
Agar lebih memahaminya, simak penjelasan lengkap IDXChannel mengenai definisi, karakteristik, dan contoh barang inferior sebagai berikut.
Pengertian Barang Inferior
Dalam buku Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif (2007), Sugiarto menjelaskan bahwa barang inferior adalah barang yang permintaannya akan berkurang saat pendapatan konsumen tinggi. Ketika konsumen mengalami kenaikan pendapatan, tingkat pembelian barang inferior ini justru akan menurun dan menggantinya dengan barang yang lebih baik.
Seiring dengan naiknya pendapatan seseorang, biasanya konsumen cenderung akan mengganti barang berkualitas standar dengan barang yang lebih mahal dan berkualitas tinggi. Sebaliknya, permintaan barang inferior akan meningkat ketika pendapatan konsumen menurun. Barang ini biasanya dianggap sebagai alternatif dengan kualitas atau harga lebih rendah dibandingkan barang lain yang serupa.
Karakteristik Barang Inferior
Barang inferior memiliki sejumlah karakteristik khas yang membedakannya dari jenis barang lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik barang inferior.
1. Pengganti Barang Superior
Ketika pendapatan konsumen meningkat, mereka cenderung mengganti barang inferior dengan barang superior yang dianggap lebih berkualitas atau memiliki fitur lebih baik.
2. Permintaan Berhubungan Terbalik dengan Pendapatan
Barang inferior menunjukkan hubungan negatif antara pendapatan konsumen dan permintaan terhadap barang tersebut. Dengan meningkatnya pendapatan, konsumen beralih ke barang yang lebih mahal atau berkualitas.
3. Alternatif bagi Konsumen Berpenghasilan Rendah
Barang inferior biasanya lebih banyak digunakan oleh konsumen dari kelompok pendapatan rendah karena keterbatasan daya beli.
4. Harga Relatif Rendah
Barang inferior seringkali memiliki harga yang lebih murah dibandingkan barang substitusinya yang lebih baik.
5. Elastisitas Pendapatan Negatif
Barang inferior memiliki elastisitas pendapatan negatif, artinya peningkatan pendapatan menyebabkan penurunan permintaan terhadap barang tersebut.
Contoh Barang Inferior
Secara umum, beberapa contoh barang inferior antara lain sebagai berikut.
1. Mie Instan
Sebagai makanan dengan harga terjangkau, mie instan cenderung diminati lebih banyak ketika pendapatan rendah. Ketika pendapatan meningkat, konsumen mungkin lebih memilih makanan segar atau makan di restoran.
2. Angkutan Umum
Penggunaan angkutan umum seperti bus sering dianggap barang inferior. Dengan meningkatnya pendapatan, konsumen mungkin beralih ke kendaraan pribadi seperti mobil atau motor.
3. Pakaian Bekas
Konsumen dengan pendapatan rendah cenderung membeli pakaian bekas. Ketika pendapatan meningkat, mereka beralih ke pakaian baru atau merek tertentu.
4. Produk Generik
Barang generik seperti obat generik atau produk tanpa merek biasanya dianggap barang inferior dibandingkan barang bermerek yang lebih mahal.
5. Beras Murah atau Kualitas Rendah
Sebagian besar masyarakat berpenghasilan rendah mungkin membeli beras dengan kualitas lebih rendah karena harganya lebih terjangkau. Ketika pendapatan meningkat, mereka mungkin beralih ke beras premium.
Itulah penjelasan mengenai barang inferior, karakteristik, dan contohnya yang bisa Anda jadikan referensi.