Layaknya instrumen investasi pada umumnya, investasi tanah dan properti juga memiliki kekurangan.
8 Kekurangan dan Kelebihan Investasi Tanah dan Properti yang Wajib Diketahui. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Apa saja kekurangan dan kelebihan investasi tanah dan properti? Tanah dan properti adalah aset investasi yang hingga hari ini masih dipilih dan dianggap potensial oleh sebagian masyarakat.
Individu yang membeli tanah dan properti sebagai aset investasi mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dengan harga beli, dengan asumasi harga tanah dan properti mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Hasil Survei Harga Properti Residensial yang dilakukan Bank Indonesia pada 2024, mengindikasikan bahwa indeks harga properti residensial di pasar primer sepanjang kuartal I-2024 meningkat 1,89 persen secara tahunan.
Sementara Cushman & Wakefield Indonesia memprediksi kenaikan ratar-rata harga tanah di Jabodetabek sebesar 3-4 persen pada 2025, lalu kenaikan harga properti residensial diprediksikan naik 5-7 persen.
Dengan kenaikan harga yang lazim terjadi dari tahun ke tahun, tidak mengherankan bila banyak orang masih menganggap investasi lahan dan properti masih menguntungkan. Namun layaknya instrumen investasi pada umumnya, investasi tanah dan properti juga memiliki kekurangan.
Kekurangan dan Kelebihan Investasi Tanah dan Properti
Kekurangan
1. Membutuhkan Modal Besar
Ini bukanlah rahasia umum. Untuk membeli tanah dan properti, investor harus mengeluarkan biaya yang tidak murah. Terlebih jika lokasi aset berada di wilayah-wilayah strategis.
Selain harga aset yang harus dibeli, pembeli juga harus membayar pajak penjualan dan membayar jasa notaris untuk pembuatan surat-surat resmi.
2. Tidak Likuid
Selisih harga jual dan harga beli aset tanah dan properti memang bisa mencapai nilai yang tinggi. Namun tanah dan properti bukanlah jenis aset yang mudah dijual, alias tidak likuid, bila dibandingkan dengan aset investasi lainnya.
Untuk menjual tanah dan properti, si pemilik mungkin harus menunggu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun agar asetnya dibeli oleh orang lain.
3. Ada Biaya Tahunan
Pengeluaran biaya tidak berhenti setelah investor membeli tanah maupun properti. Ada Pajak Bumi dan Bangunan yang harus dibayar setiap tahun. Selain itu, diperlukan biaya perawatan agar properti tidak terbengkalai dan rusak.
4. Risiko Hukum dan Sengketa
Seperti diketahui, masih marak terjadi kasus sengketa tanah di Indonesia. Masyarakat juga mengetahui betapa menyusahkan keberadaan mafia-mafia tanah. Ini adalah risiko terberat yang harus ditanggung oleh investor.
Kelebihan
1. Pendapatan Pasif
Aset properti dapat dikelola untuk disewakan dan menghasilkan pendapatan pasif tiap tahun. Oleh sebab itu indekos dan rumah kontrakan masih dianggap sebagai sumber pemasukan pasif yang menjanjikan.
2. Nilai Aset Naik
Sudah menjadi pemahaman umum bahwa harga tanah dan properti terus naik dari tahun ke tahun. Dengan rencana pembangunan yang terus berjalan di berbagai daerah, harga tanah dan properti juga berpeluang untuk terus naik.
3. Bisa Dikembangkan
Baik aset tanah dan properti sama-sama berpotensi untuk dikembangkan. Tanah dapat dibangun menjadi bangunan yang kelak bernilai jual, sementara properti dapat disulap menjadi hunian sewaan yang mendatangkan pendapatan pasif.
4. Relatif Mudah Dirawat
Aset tanah dan properti relatif mudah dikelola, meskipun memerlukan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk aset berbentuk properti. Aset properti memerlukan perawatan bangunan, sementara aset tanah memerlukan pemeliharaan lahan dan keamanan.
Itulah penjelasan singkat tentang kekurangan dan kelebihan investasi tanah dan properti yang patut diketahui.
(Nadya Kurnia)