.png)
10 hours ago
2
Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia Zulkifli Hasan memberikan sambutan dalam acara penganugerahan ESG Now Awards 2025 Republika di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (16/10/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengapresiasi Republika atas penyelenggaraan ESG Now Awards 2025. Ia menilai ajang penghargaan tersebut sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial.
Zulkifli menjelaskan, konsep Environment, Social, and Governance (ESG) sejatinya telah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia sejak lama. Nilai-nilai keberlanjutan, gotong royong, dan cinta lingkungan telah diajarkan turun-temurun oleh para leluhur. “Nenek moyang kita itu selalu mengajarkan mengenai lingkungan yang berkelanjutan, mengenai kebersamaan, gotong-royong, kejujuran, semua agama juga mengajarkan itu. Islam, cinta tanah air, cinta lingkungan, pohon aja mesti kita sayang,” ujar Zulhas dalam ESG Now Awards 2025 di Jakarta, Rabu (16/10/2025).
Ia menyebut, penghargaan yang digelar Republika menggambarkan arah pembangunan nasional yang kini dilakukan pemerintah. Menurutnya, berbagai program yang dijalankan Presiden Prabowo Subianto merupakan bentuk nyata penerapan nilai ESG dalam praktik kebijakan publik.
“Nah, Saudara-saudara itulah sekarang yang sedang dilakukan oleh Bapak Presiden kita. Program-programnya itu hampir semua mengarah kepada apa yang hari ini diberikan penghargaan oleh Republika,” katanya.
Zulhas menyampaikan terima kasih kepada Republika yang telah memberikan ruang apresiasi bagi upaya pelestarian nilai-nilai keberlanjutan di berbagai sektor. Ia menilai, langkah ini menjadi dorongan penting agar semangat ESG kembali menjadi perilaku kolektif bangsa.
“Republika, terima kasih untuk Republika,” ujar tokoh yang juga Ketua Umum PAN ini.
Zulkifli menegaskan, pemerintah saat ini tengah mempercepat berbagai inisiatif yang berlandaskan nilai keberlanjutan, mulai dari pembangunan waste to energy di 33 kota hingga percepatan swasembada pangan. Kedua program itu dirancang untuk menjawab tantangan lingkungan dan ketahanan pangan nasional secara bersamaan.
