WNA Bisa Pimpin BUMN, Danantara Singgung Target Presiden

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Patria Sjahrir, menyampaikan tujuan Presiden Prabowo Subianto memperbolehkan warga negara asing (WNA) memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pandu mengatakan, keputusan tersebut telah tertuang dalam revisi Undang-Undang (UU) BUMN terbaru.

“Keinginan Bapak Presiden adalah menghadirkan pemimpin BUMN yang memiliki kapasitas dan pengalaman berskala internasional,” ujar Pandu saat menghadiri Forbes Global CEO Conference di St. Regis Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam.

Pandu menilai langkah ini sejalan dengan tekad Presiden Prabowo untuk membawa BUMN menjadi lebih besar dan mampu bersaing di tingkat global. Untuk mencapai hal tersebut, lanjut Pandu, diperlukan human capital atau sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi.

“Tapi memang prioritasnya tetap sama. Kita cari putra-putri bangsa terbaik, kemudian diaspora, dan kalau memang tidak ada, baru international people,” kata Pandu.

Sebelumnya, Danantara melakukan perombakan besar-besaran di tubuh manajemen PT Garuda Indonesia. Tak hanya menunjuk purnawirawan TNI Glenny Kairupan sebagai Direktur Utama Garuda, Danantara juga mengangkat dua petinggi maskapai asing ke dalam jajaran direksi.

“Memang ada pergantian direktur utama, tapi ada juga dua orang ekspatriat yang masuk dalam manajemen,” ujar CEO Danantara, Rosan Roeslani, saat menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel St Regis, Jakarta, Rabu (14/10/2025) lalu.

Kedua ekspatriat tersebut adalah mantan eksekutif Singapore Airlines, Balagopal Kunduvara, yang kini menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, serta mantan bos Scandinavian Airlines, Neil Raymond Mills, yang dipercaya sebagai Direktur Transformasi. Rosan menyebut kehadiran keduanya bertujuan memperkuat manajemen Garuda dalam upaya memperbaiki kondisi perusahaan.

“Jadi mesti dilihat secara keseluruhan. Kita menunjukkan bahwa kita tidak setengah-setengah dalam menyehatkan Garuda ini,” lanjut Rosan.

Ia berharap pengalaman keduanya dapat membantu Garuda menyelesaikan persoalan struktural dan mempercepat pemulihan kinerja perusahaan. Rosan mengatakan, langkah ini menjadi bentuk percepatan penyelesaian berbagai masalah yang selama ini membebani Garuda.

“Ya, ini kan sebenarnya penyehatan Garuda sudah berkali-kali dilakukan, sudah di-inject modal, tapi hasilnya belum maksimal,” ujar Rosan.

Rosan menambahkan, manajemen baru diharapkan mampu mengimplementasikan seluruh rencana yang telah disusun agar memberikan dampak signifikan bagi kinerja Garuda. Ia menyebut Danantara telah melakukan analisis menyeluruh bersama advisor khusus sektor penerbangan.

“Sehingga planning yang dijalankan ini sesuai dengan evaluasi yang sudah dilakukan selama lebih dari setahun untuk memperkuat manajemen,” kata Rosan.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |