CNN Indonesia
Selasa, 04 Mar 2025 00:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Presiden Iran, Mohammad Javad Zarif, mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya pada Senin (3/3). Pengunduran diri itu telah diajukan ke Presiden Masoud Pezeshkian.
"Surat pengunduran diri Zarif diterima oleh Presiden Masoud Pezeshkian, yang belum menanggapi," demikian laporan kantor berita resmi IRNA, dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam unggahan di media sosial X, Zarif mengaku "menghadapi penghinaan, fitnah, dan ancaman bagi keluarganya". Dia juga menyebut menghadapi masa paling pahit selama 40 tahun mengabdi pada negara.
"Untuk menghindari tekanan lebih lanjut terhadap pemerintah, kepala peradilan menyarankan saya mengundurkan diri dan saya langsung menerimanya," kata Zarif.
Pada Juli 2024 lalu, Presiden Pezeshkian menunjuk Zarif sebagai wapres untuk urusan strategis. Pada 1 Agustus, Zarif mengundurkan diri setelah menjabat kurang dari dua minggu, namun kembali menjabat di akhir bulan yang sama.
Javad Zarif merupakan diplomat tinggi Iran dan mantan Menteri Luar Negeri tahun 2013 dan 2021, di bawah pemerintahan Presiden Hassan Rouhani. Dia dikenal di panggung internasional, karena terlibat dalam negosiasi perjanjian nuklir 2015.
Kesepakatan itu secara efektif dibatalkan tiga tahun kemudian ketika, selama masa jabatan pertama Donald Trump sebagai presiden, Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan itu dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan republik Islam tersebut.
(dna)